Langit Kuala Lumpur kini tak hanya dihiasi oleh menara-menara ikonik, tapi juga oleh sebuah mahakarya baru dalam dunia hospitality mewah. Park Hyatt Kuala Lumpur akhirnya resmi dibuka, menandai debut perdana merek hotel ultra-premium ini di Malaysia, sekaligus menjadi properti ke-50 Park Hyatt di dunia. Berlokasi di lantai 75 hingga 114 gedung Merdeka 118, pencakar langit tertinggi di Asia Pasifik, hotel ini bukan sekadar tempat menginap, melainkan sebuah persembahan gaya hidup di atas awan. Park Suite Bedroom (Foto: Park Hyatt Kuala Lumpur) “Ini bukan hanya peluncuran sebuah hotel, tapi sebuah tonggak penting bagi perjalanan merek Park Hyatt — yang kini resmi menapakkan kakinya di Asia Tenggara,” ungkap David Udell, Group President, Asia Pacific, Hyatt. Setiap dari 252 kamar dan suite-nya merupakan sebuah sanctuary vertikal; tempat berlindung dan merenung, dengan jendela membentang dari lantai hingga langit-langit yang memeluk cahaya alami. Di dalamnya, nuansa kontemporer bertemu kenyamanan klasik: kamar mandi marmer dengan rain shower aromaterapi, ruang ganti walk-in, area kerja pribadi, hingga ruang makan privat yang membuka ke cakrawala kota. Suasana hangat dan taktis ini diperkuat oleh koleksi seni kontemporer hasil kurasi Artlink, sebuah galeri privat yang merayakan kerajinan tangan dan warna-warna alam Malaysia. Deluxe King Bathroom (Foto: Park Hyatt Kuala Lumpur) Bagi para penikmat budaya, hotel ini juga menawarkan tur eksklusif ke kawasan bersejarah Merdeka 118, termasuk kunjungan ke Stadion Merdeka, tempat kelahiran kemerdekaan Malaysia, Masjid Al-Sultan Abdullah, Museum Tekstil Merdeka, dan gedung Merdeka 118 sendiri. Ketika Kuliner Menjadi Sebuah Narasi Park Hyatt Kuala Lumpur menghidupkan kembali seni makan sebagai pengalaman multisensori. Di sinilah kelezatan lokal dipadu teknik kuliner modern dalam sebuah eksplorasi rasa: Merdeka Grill, restoran andalan hotel, menyajikan grill kontemporer yang berkelas: salmon panggang di atas kayu cedar, Chateaubriand yang diukir langsung di meja, hingga es krim vanila dengan topping kaviar lokal T’lur. Dipimpin langsung oleh Executive Chef Stig Drageide. Park Lounge menjadi jendela ke masa lalu, menghadirkan kembali resep-resep pusaka seperti Botok Ikan dan Gulai Taucu Minang. Afternoon tea di sini pun berbeda dari yang lain; disajikan dalam beberapa tahap, dengan Mille Feuille rumahan, dan troli pencuci mulut berisi kreasi vegan, vegetarian, dan dekadensi manis lainnya kreasi Executive Pastry Chef Holger Deh. Sementara itu, Cacao Mixology & Chocolate adalah sebuah hidden gem untuk para pencinta cokelat. Ini adalah bar pertama di kota yang sepenuhnya bertema kakao, menyajikan koktail cokelat, spirit langka dari distileri kecil, hingga minuman non-alkohol inovatif. Dilengkapi pemandangan langsung ke Menara Kembar PETRONAS dan alunan Bossa nova yang mengalun di udara, pengalaman ini semakin eksklusif dengan tur dapur pâtisserie dan workshop cokelat bersama tim pastry juara dunia asal Malaysia. Relaksasi di Atas Awan Di lantai 99, wellness sanctuary Park Hyatt Kuala Lumpur menjadi tempat para tamu mengatur ulang energi mereka. Mulai dari yoga studio yang dipenuhi cahaya alami, pusat kebugaran dengan peralatan Life Fitness Integrity+, hingga suite perawatan pribadi lengkap dengan Himalayan Salt Alcove dan kolam vitalitas. Yang istimewa, Park Hyatt Kuala Lumpur menjadi salah satu spa pertama di Asia Tenggara yang menawarkan terapi sirkadian, sebuah pendekatan inovatif untuk menyeimbangkan ritme biologis tubuh, dari pagi yang menyegarkan hingga malam yang menenangkan. POPULARAman Ungkap Sanctuary Terbarunya di Meksiko: Amanvari88Berbekal warisan lebih dari tiga dekade dalam menciptakan hunian arsitektur yang berpadu dengan alam, Aman kembali menorehkan babak baru dengan…Wajah Baru Park Hyatt Tokyo Usai Hiatus87Tokyo kembali bersiap menyambut sebuah legenda. Setelah menjalani pembaruan menyeluruh sejak Mei 2024, Park Hyatt Tokyo (Park Hyatt pertama di…de Braga by ARTOTEL, Sebuah Jeda yang Syahdu di Jalan Braga87Braga selalu punya pesona yang tak lekang waktu. Deretan bangunan heritage dengan arsitektur kolonial, kafe berlampu temaram, hingga alunan musik… TAGS :hotel Share This Articles Share this article
Plataran Kembali Torehkan Prestasi di Panggung Pariwisata Dunia by Febriyanti Salim 11, November, 2025
75 Tahun Club Med: Pelopori Liburan Sebagai Seni Menikmati Hidup by Febriyanti Salim 31, October, 2025
METT Singapore Resmi Dibuka, Padukan Nuansa Kolonial dan Jiwa Kontemporer by Febriyanti Salim 28, October, 2025
Selamat! Marriott International Raih 5 MICHELIN Keys di Indonesia by Yudasmoro Minasiani 22, October, 2025
Serasa Punya Pulau Pribadi, Begini Rasanya Liburan di JATI, Kamboja by Febriyanti Salim 7, October, 2025
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Filosofi Baru Ida Bagus Kharisma Wijaya, Sang Penerus Segara Village Hotel by Yudasmoro Minasiani 17, November, 2025 Di tengah arus industri pariwisata Bali yang terus berubah, ada sosok muda yang...
Ada IBU KOTA Baru di Canggu by Novani Nugrahani 17, November, 2025 Canggu kembali kedatangan pendatang baru yang mencuri perhatian: IBU KOTA, sebuah Indonesian Bar...
Bangkok Sambut Hadirnya Klub Sosial Terbaru: The Consul by Febriyanti Salim 13, November, 2025 Bangkok, kota yang tak pernah tidur, akan segera memiliki bintang baru di langit...