Now Reading:

Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global


Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam pengelolaan sebuah destinasi. Kondisi inilah yang memicu perhatian mendalam tentang upaya sustainable yang kini menjadi perbincangan global.

Untuk itu kami berbincang dengan Chiara Calufetti-Lim AIA, LEED AP BD+C Vice President, WATG Singapura untuk mengupas lebih jauh peran dan dampak upaya konsep berkelanjutan dalam industri pariwisata.


Chiara Calufetti-Lim AIA, LEED AP BD+C Vice President, WATG Singapura (Foto: WATG.com)


Chiara sendiri telah berpengalaman selama tiga dekade dalam dunia arsitektur. Reputasinya sudah diakui secara global berkat keahliannya dalam perencanaan kota, master-planning, ritel luxury dan pekerjaan renovasi. Chiara juga telah menjadi LEED (Leadership in Energy and Environmental Design) Profesional terakreditasi selama 15 tahun dan memperdalam keahliannya dengan sertifikat Business Sustainability Management dari University of Cambridge Institute for Sustainability Leadership.

Apa arti “sustainable” (berkelanjutan) bagi Anda dan mengapa ini begitu penting dalam pekerjaan Anda?

Berkelanjutan berarti ketahanan. Artinya, adaptasi adalah satu-satunya jalan kalau kita mau terus menikmati planet kita yang indah ini. Saya sendiri mulai belajar tentang “green design” 25 tahun yang lalu. Saat itu saya menemukan kembali cara tradisional dalam membangun dan mendesain. yang mana sering melibatkan pembelajaran dari nilai-nilai yang menyelaraskan konteks dengan lingkungan yang spesifik.

Pentingnya upaya sustainable ini berasal dari struktur tradisional alami yang mengubah permukaan bumi, menguras sumber daya terbatas dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan Kita. Sangat penting bagi masa depan desain dalam berjuang untuk keseimbangan.

Beberapa karya yang menjadi tonggak sejarah dalam rancangan berkelanjutan di WATG adalah desain Bardessono Hotel and Spa di Yountville di California. Pada saat pembukaannya di 2009, hanya ada satu dari empat properti di Amerika Serikat yang menerima sertifikasi platinum LEED.


Bardessono Hotel and Spa, California (Foto: Dok. WATG)


Bagaimana sustainable design bisa memberikan lebih banyak dampak positif pada industri hospitality dan pariwisata pada umumnya?

TRENDING:  Upcycle, Solusi Ramah Lingkungan yang Kini Trending di Dunia Traveling

Berlawanan dengan persepsi pengejaran altruistik, desain berkelanjutan juga merupakan kepentingan individu yang menerapkannya. Dalam hal ini adalah untuk melestarikan alam di lokasi tertentu.

Ini adalah prinsip yang kami terapkan saat harus bekerja di lingkungan yang sensitif secara ekologi. Dalam proyek terbaru saya yaitu sebuah resor Banyan Tree di New Clark City, Filipina, desain arsitekturnya terinspirasi dari tipologi bangunan tradisional dan dirancang untuk meminimalisir jejak.

Banyak strukturnya yang ditinggikan di atas panggung agar bisa menyentuh tanah dengan ringan dan dirancang dengan prefabrikasi (bagian konstruksi yang dilakukan oleh pabrik untuk nantinya langsung dipasang dan menggabungkan bagian intinya) dan modularitas untuk meminimalkan gangguan selama konstruksi.


Banyan Tree Resort, New Clark City (Foto: Dok. WATG)


Untuk melengkapi ini, konsep lanskapnya mengambil pendekatan regeneratif, dengan pembentukan kembali tanah untuk burung yang bermigrasi, selain mengelola air di lembah untuk menciptakan ekosistem kecil bagi flora dan fauna asli untuk berkembang.

Namun, di luar pembangunan lingkungan, keberlanjutan sosial juga harus dipertimbangkan.

Industri pariwisata bisa memberikan dampak positif saat ada properti baru atau hotel baru dibuka. Pengoperasian hospitality ini bisa berbagi sumber daya, mengedukasi orang lokal dan mendukung komunitas lokal untuk masa depan yang berkelanjutan.

Saat ini banyak hotel yang mengklaim bahwa mereka memiliki desain dan konsep sustainable. Bagaimana kita bisa mengetahuinya?

Saya pikir, hotel dan operator harus menetapkan dasarnya, menganalisa properti mereka dan mengidentifikasi kekurangannya dengan menetapkan tujuan yang nyata dalam target tahunan. mereka perlu strategi untuk mengurangi emisi dan konsumsi energi, penerapan teknologi baru, serta pendidikan untuk staf dan tamu.

Titik awalnya akan lebih ideal dengan pembaruan yang dilakukan tahunan dari pemilik dan operator hotel, serta mengukur kemajuan terhadap standar internasional yang diakui.

Apakah Anda percaya bahwa isu “sustainable” adalah masa depan dari industri hospitality? Apa alasannya?

Dalam banyak kasus, perhotelan adalah “kendaraan” bagi banyak orang untuk mengunjungi negara yang baru dan menikmati pengalaman di tempat baru. Mengelola pembangunan yang tepat, mengurangi emisi dan meminimalkan dampak negatif pembangunan pariwisata terhadap tempat-tempat dan masyarakat, ini diperlukan untuk keberlangsungan industri itu sendiri.

TRENDING:  Dewan Architects, Menjawab Tantangan Arsitektur di Era "Sustainable"

Saat kami merancang sebuah destinasi, mengoptimalkan keinginan klien kami adalah yang terpenting. Jadi pemikiran kami melampaui desain itu sendiri hingga kesuksesan pada akhir dari sebuah pengembangan.

Dengan pemahaman ini, ketahanan dari pembangunan perlu dipertimbangkan dan menggabungkannya dengan desain berkelanjutan merupakan bagian yang penting pada proses ini.

Kenaikan permukaan air laut, cuaca ekstrem atau degradasi alam dan perubahan iklim jelas merupakan ancaman besar bagi perhotelan. Selain melindungi kepentingan klien kami dari ancaman di masa mendatang, kami juga mempromosikan pendekatan yang regeneratif yang sustainable. Dan bila mungkin, juga untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan memastikan pelestarian lingkungan alam jangka panjang lingkungan alam dan masyarakat lokal.


Green Block, London (Foto: Dok. WATG)


Tim lanskap WATG baru-baru ini meluncurkan “Green Block” yaitu sebuah modul yang bisa didaur ulang dan material bangunan bebas perawatan yang bisa diterapkan pada semua permukaan dengan irigasi mandiri dan pembatas akar.

Dari perspektif pengguna akhir, permintaan akan perjalanan yang bertanggung jawab juga tak bisa disangkal terus tumbuh terutama di ruang mewah dengan pertimbangan ESG (Environmental Social Governance) yang semakin mempengaruhi keputusan pemesanan. Ini adalah peran kami untuk menanggapi tren pariwisata dan pendorong utama permintaan pasar.

Saya pikir kita berada dalam kebutuhan mendesak terkait sustainable di semua bidang dan industri. Menurut opini Anda, apa yang akan mempercepat perubahan menuju sustainable development khususnya di Asia Tenggara?

Terlepas dari perbedaan situasi, peluang dan tantangan di kawasan ini, sangat penting bagi kita untuk memiliki tujuan berkelanjutan yang terpadu secara keseluruhan karena tantangan soal lingkungan tidak mengikuti batas.

Pembentukan badan pengatur regional yang mendesak dan penerimaan tolak ukur internasional dalam hal sustainable akan membantu setiap negara dan industri untuk mencapai tujuan bersama di Asia Tenggara.

TRENDING:  Kurangi Jejak Karbon Pada Seporsi Makanan, Ini Caranya

Tentu saja ini berlaku juga untuk industri perhotelan, dimana para operator bisa memfasilitasi komunikasi dan upaya lintas batas ini menuju masa depan yang berkelanjutan saat mereka bekerja di semua wilayah.

Apa hal yang paling sulit yang pernah Anda temui dalam pembangunan berkonsep berkelanjutan untuk industri hospitality?

Hal yang paling sulit adalah kurangnya pengetahuan, ketakutan akan kenaikan biaya dari penerapan strategi sustainable, dan ketidakmampuan atau keengganan mengukur kinerja untuk memahami dari mana energi dan material bersumber dan dibuang, dan untuk pertimbangkan dampak jangka panjang.

Untuk alasan ini saya mencoba untuk mendorong dan mendidik klien dan konsultan saya tentang manfaat daripada biaya desain yang berkelanjutan.


Banyan Tree Resort, New Clark City (Foto: WATG)


Tentang WATG

WATG sendiri sudah berkiprah sejak 1945 dan saat ini adalah salah satu perusahaan desain terdepan di dunia yang memiliki spesialisasi dalam perhotelan, hiburan dan gaming, kehidupan perkotaan dan mixed-use (kawasan terpadu), serta desain perumahan kelas atas.

Pada 2008, WATG meluncurkan Wimberly Interior, sebuah firma desain interior yang reputasinya secara konsisten tercatat dalam Top 20 versi Interior Design Magazine melalui survey Hospitality Giants.

Selama beberapa dekade, WATG dan Wimberly Interiors telah merancang lebih dari 500 proyek untuk brand global, seperti Accor, Belmond, Blackstone Group, Four Seasons, Hilton Worldwide, Hyatt Hotels Corporation, InterContinental Hotels Group, Kempinski, Mandarin Oriental Hotel Group, Marriott International, Shangri-La Hotels and Resorts, Viceroy Hotels and Resorts hingga Walt Disney Parks and Resorts.

POPULAR

Share This Articles
Input your search keywords and press Enter.