Now Reading:

Travel Journaling, Solusi Healing Selama Liburan dan Ini Cara Memulainya

Klook.com

Travel journalingTravel’ dan ‘journaling’ adalah dua kata yang terlihat indah begitu disandingkan jadi satu meski keduanya cenderung kontradiksi. Travel, siapa yang tidak suka jalan-jalan? Rasanya hampir tidak ada. Sedangkan journaling? Siapa yang tidak suka menulis jurnal? Saat ini bisa jadi hampir semua orang, karena keasyikan menulis sendiri seperti sudah hampir punah digerus video pendek media sosial.

Tapi, journaling terbukti memiliki manfaat untuk mendukung kesehatan mental. Membuat catatan harian secara rutin, terlebih saat melakukan perjalanan baik itu liburan atau apapun rasanya layak ditempatkan sebagai salah satu sensasi dalam perjalanan itu sendiri.

Lalu, bagaimana cara memulai travel journaling? Ikut langkah-langkah berikut:

Memenangkan halaman pertama

Ini bukan mitos! Siapapun pasti pernah menghadapi situasi dimana tidak tahu harus menulis apa pada halaman pertama. Ini beberapa trik untuk mengatasi masalah yang menyebalkan ini: kutip quotes yang menarik, tempelkan potongan tiket atau kartu pos, bikin sketsa atau menempelkan foto.

TRENDING:  Dunia Makin Sibuk, Daniel Mananta: Saatnya Mindful Reset!

Kadang, hal-hal sederhana tersebut bisa melahirkan ide-ide brilian untuk memulai sebuah catatan perjalanan.

travel journaling

Buat daftar penulisan

Tiba-tiba ada ide untuk menulis saat berada di tengah perjalanan. Tapi malas untuk menulis atau kondisi tidak memungkinkan, seperti berada di dalam kereta ekonomi dan buku jurnal ada di dalam tas yang dimasukkan bagasi. Atau kondisi terlalu berguncang sehingga tidak bisa menulis.

Sederhananya, daftar penulisan bisa dibuat dimana saja. Misalnya pada ponsel atau apapun, yang penting mudah diakses untuk kemudian dituliskan jika ada waktu luang.

Gunakan alat yang nyaman

Sebagian orang menegaskan bahwa catatan perjalanan terbaik adalah yang dibuat dengan pena diatas kertas. Ini omong kosong! Kita berada di era dimana journaling bisa dilakukan dimana saja.

Generasi Z yang lebih nyaman menggunakan tablet, tak ada salahnya untuk mencoba. Bagi generasi ‘medical check-up’ yang sudah terbiasa dengan pena dan diary, boleh saja mempertahankan gaya klasik mereka.

TRENDING:  Savyavasa, Hunian Holistik di Jantung Jakarta

travel journaling

Berantakan tak masalah

Siapa bilang sebuah jurnal harus menganut tata bahasa yang resmi? Siapa bilang artikel yang sempurna adalah segala-galanya? Jurnal bersifat spontan dan pribadi. Tuliskan kisah perjalanan dengan gaya sendiri, gaya yang dianggap paling nyaman untuk bertutur. Journaling bukan sesi beauty class, jadi lakukan kreasimu sendiri.

Membawa jurnal setiap saat

Entah itu tablet, buku atau laptop, bawalah jurnal kemanapun kaki melangkah. Ini akan sangat membantu untuk menuliskan cerita dengan segera, karena ide sering muncul secara tidak terduga di tengah perjalanan atau kerumunan.

Tulis yang disuka

Tulis segala hal selama perjalanan sesuai dengan minat atau apa yang disuka. Kalau tidak suka dengan budaya atau sejarah, meskipun saat itu sedang berada di kawasan situs warisan dunia UNESCO, tidak apa-apa untuk melewatkannya dalam jurnal. Atau hanya menulisnya sepintas lalu.

TRENDING:  Fivelements Buka Destinasi Wellness Baru di Danau Toba

Travel journaling sejatinya adalah salah satu cara untuk menikmati sebuah petualangan, jangan jadi terbelenggu karenanya.

Menjadi kreatif

Jangan kurung kreativitas selama melakukan journaling. Sebuah perjalanan adalah gudangnya kreativitas. Sisipkan hal-hal menarik selama menulis jurnal, seperti foto-foto, tiket kereta, atau sketsa.

 

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com