Hilton resmi meluncurkan Waldorf Astoria pertama di Jepang dengan pembukaan Waldorf Astoria Osaka, menandai sebuah tonggak baru dalam arsitektur perhotelan di salah satu kota paling memikat di Asia. Sepanjang sejarahnya, Waldorf Astoria telah mendefinisikan ulang cakrawala kota-kota terbesar di dunia; dari flagship legendaris di New York hingga properti ikonis di seluruh penjuru dunia. Dirancang oleh arsitek kelas dunia André Fu, Waldorf Astoria Osaka kembali mengembangkan warisan arsitektur merek ini, memadukan filosofi desain abadi dengan semangat modern Jepang. Desain Fu menghadirkan harmoni kontras antara kastil dan kuil bersejarah Osaka dengan gedung pencakar langit modern yang ramping, menyatukan keagungan Art Deco dengan keterampilan kriya Jepang untuk meleburkan identitas merek dan destinasi. Andre Fu_Waldorf Astoria Osaka, Peacock Alley (Foto: Dok. Waldorf Astoria) “Estetika Waldorf Astoria New York adalah inti dari warisan merek ini, mencerminkan keanggunan abadi dan warisan ikonisnya,” ungkap Fu. “Melihat bagaimana periode arsitektur ini selaras dengan konteks Osaka, saya mencoba menafsirkan ulang sensitivitas Art Deco dengan perspektif baru, menggabungkan tekstur, warna, dan bentuk untuk menciptakan desain yang berakar kuat pada lokasinya namun tetap khas Waldorf Astoria.” TRENDING: Sekarang Ada Luxury River Cruise di Anantara Chiang Mai Resort Art Deco Osaka Modern Visi Fu untuk Waldorf Astoria Osaka adalah permainan budaya dan era yang cermat, di mana geometri halus dan bentuk pahatan Art Deco ditafsirkan kembali melalui lensa khas Jepang. Terinspirasi dari Yodoko Guest House, sebuah hunian bergaya Art Deco karya arsitek Amerika Frank Lloyd Wright pada 1918, Fu menghadirkan simetri berlapis, pola ritmis, dan keahlian detail untuk menciptakan pengalaman ruang yang imersif. Corner Suite City View Living Space (Foto: Dok. Waldorf Astoria Osaka) Di seluruh hotel, kode desain historis Waldorf Astoria disematkan dengan halus ke dalam setiap detail pengalaman tamu, mulai dari fasilitas yang dirancang khusus hingga sentuhan kecil penuh perhatian. Dari jendela luas yang menampilkan panorama cakrawala, hingga nuansa alami hangat dan furnitur buatan khusus, Waldorf Astoria Osaka menghidupkan kenyamanan refined layaknya kediaman pribadi. Perpaduan ini bukan hanya menghormati warisan merek, tetapi juga menafsirkannya kembali dengan perspektif kontemporer, menghadirkan desain yang terasa abadi sekaligus baru. TRENDING: Menemukan Arti "Pulang" di Omah Pakwo Yogyakarta Penyambutan yang Megah Setibanya, para tamu disambut dengan interpretasi Fu atas paviliun Jepang tradisional berupa kerangka saling mengunci yang merefleksikan warisan budaya Osaka. Di dalamnya, dialog visual dramatis terwujud lewat patung keramik monumental karya Jun Kaneko serta lukisan penuh warna karya Manika Nagare. Naik ke lantai 29, tamu akan menjumpai The Pavilion, dengan pilar ek, layar perunggu, dan pola Art Deco berbentuk diagrid. Dari sini, jendela panorama setinggi sembilan meter menawarkan pemandangan 180 derajat Kota Osaka. Waldorf Astoria Osaka_Peacock Alley Lalu ada The Arcade sepanjang 20 meter, terinspirasi arcade ikonis di Waldorf Astoria New York, dihiasi lengkungan kayu berlapis, bingkai perunggu, dan lentera shoji. Di ujung lorong, dua rumah kaca menampilkan pohon tsubaki yang melambangkan cinta, keberuntungan, dan perlindungan. TRENDING: Seteru Dua Vila Baru Odin Hills di NisekoPerjalanan berpuncak di The Lantern, sebuah rotunda setinggi tujuh meter yang menjadi “jantung yang bercahaya” di hotel ini. Lebih dari 300 pilar kayu vertikal membentuk siluet silinder di sekitar kolam air berdiameter lima meter, menciptakan lanskap mimpi yang puitis. Lebih dari sekadar hotel, Waldorf Astoria Osaka hadir sebagai landmark arsitektur yang menyatukan keagungan Art Deco global dengan presisi Jepang. POPULARMengintip Keindahan The Sira, Resor Terbaru Luxury Collection di Lombok85Berita gembira! Hari ini, (Jumat, 1 November 2024) The Luxury Collection memperkenalkan sebuah properti baru, yaitu The Sira, Luxury Collection…Ketika Wayang jadi Bintang di Amanjiwo dan Amandari82Di antara ribuan pulau yang membentuk wajah Indonesia, ada satu warisan budaya yang tak lekang oleh waktu: Wayang. Sebuah seni…Fairfield by Marriott Bekasi, Oase di Jantung Kota Dinamis82Dalam kepadatan dan hiruk-pikuk Kota Bekasi yang tak pernah tidur, terselip satu tempat yang menawarkan kenyamanan dan ketenangan. Sebuah pelarian… TAGS :hotel Share This Articles Share this article
Di Tengah Keriuhan Orchard, Kami Menemukan Oase di Grand Hyatt Singapore by Febriyanti Salim 20, August, 2025
Plataran Gaungkan “The Home of Next Level Indonesian Hospitality” by Yudasmoro Minasiani 13, August, 2025
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Aman Ungkap Sanctuary Terbarunya di Meksiko: Amanvari by Yudasmoro Minasiani 7, September, 2025 Berbekal warisan lebih dari tiga dekade dalam menciptakan hunian arsitektur yang berpadu dengan...
Lima Langkah pada Lima Tahun JHL Collection by Yudasmoro Minasiani 2, September, 2025 Lima tahun bukan sekadar hitungan waktu, melainkan sebuah perjalanan. Bagi JHL Collection, setengah...
Sebuah Harmoni Baru di Alila Ubud by Yudasmoro Minasiani 1, September, 2025 Di tepi lembah Sungai Ayung, Ubud selalu punya cara memeluk jiwa. Namun Alila...