Now Reading:

Lebih Menyentuh, ArtMoments Jakarta 2025 Usung Tema “Restoration”


Di tengah denyut cepat Jakarta yang tak pernah tidur, sebuah perayaan seni hadir untuk menyentuh nurani, merangsang imajinasi, dan menghubungkan kembali jiwa-jiwa yang haus akan keindahan: ArtMoments Jakarta 2025 kembali menyapa ibu kota, kali ini dengan wajah baru, semangat baru, dan ruang baru: AGORA Exhibition Hall di jantung Thamrin.

Mengusung tema “Restoration”, edisi tahun ini bukan sekadar pameran. Tapi sebuah ajakan untuk pulih bersama, setelah dunia diguncang jarak dan keterputusan. Melalui lukisan, instalasi, dan performa, ArtMoments membentangkan narasi tentang harapan, koneksi antarmanusia, dan keberanian membayangkan masa depan yang lebih utuh.

artmoments

Foto: Yudasmoro

“Tahun ini menjadi momen istimewa bagi kami. Lokasi baru ini bukan hanya ruang fisik, tetapi simbol dari keterbukaan dan inklusivitas yang kami perjuangkan dalam dunia seni,” ujar Sendy Widjaja, Co-Founder sekaligus Fair Director ArtMoments Jakarta, yang sejak awal memosisikan seni sebagai medium penyembuhan dan transformasi sosial.

TRENDING:  DXI 2025 Dimulai, Suaka Para Petualang di Jantung Jakarta!

Menyeberangi Masa, Menyapa Masa Depan

Lebih dari sekadar tempat berkumpulnya 57 galeri dan 600 seniman dari berbagai penjuru dunia, ArtMoments 2025 juga memberi ruang khusus untuk mengenang para perintis seni rupa Indonesia: Sudjana Kerton, Ahmad Sadali, S. Sudjojono, dan Fadjar Sidik. Melalui karya-karya mereka, pameran ini menjadi jembatan antara warisan visual masa lalu dan langkah artistik masa depan.

Kehadiran Arahmaini, seniman pertunjukan kontemporer kenamaan Asia Tenggara, menambah lapisan makna pada malam pembukaan. Dengan performanya yang memadukan seni visual, tari, dan musik, ia menyuarakan isu-isu penting seperti keadilan sosial dan kesetaraan gender.

artmoments

Foto: Yudasmoro

Membuka Tabu, Mengundang Dialog

Salah satu suguhan paling mencuri perhatian adalah pameran bertajuk “NUDE: Sex, Gender & Eroticism in Indonesian Art” yang dikuratori oleh Natasha Doroshenko Murray. Di sini, tubuh manusia bukan sekadar objek estetika, melainkan medium diskusi lintas generasi tentang identitas, norma, dan kebebasan berekspresi.

TRENDING:  Picasso: Beauty and Drama, Saat Seni dan Kemewahan Bertemu di Makau

Sementara itu, ArtMoments juga tak melupakan audiens muda. Sebuah peluncuran buku anak berjudul “The Night the Stars Went Missing” karya seniman asal New York Adam Handler siap mencuri hati para keluarga dan kolektor muda. Karyanya yang emosional dan penuh karakter menjadi penanda bahwa seni bisa dinikmati siapa saja, dari balita hingga dewasa.

Dari Kolektor ke Komunitas

ArtMoments bukan hanya tentang karya, tetapi juga komunitas. Dua forum interaktif, Converse Moments dan Makers Moments, hadir sebagai ruang bertukar gagasan antara seniman, kurator, kolektor, dan publik. Diskusi, kolaborasi, dan inspirasi berpadu membentuk denyut hidup baru bagi dunia seni di Indonesia.

Tahun ini, BCA kembali hadir sebagai mitra pembayaran resmi dengan beragam program menarik, mulai dari cicilan 0% hingga cashback. Inisiatif ini menjadi bentuk nyata dukungan terhadap aksesibilitas seni di kalangan yang lebih luas.

TRENDING:  Laila Gohar, Global Explorer Pertama dari The Luxury Collection yang Fokus pada Kuliner

ArtMoments Jakarta 2025 tak hanya berpindah lokasi, tapi juga membangun ekosistem. Bekerja sama dengan Yayasan Mitra Museum Jakarta dan Save the Children, ArtMoments menegaskan posisinya sebagai festival yang menyentuh banyak sisi: edukatif, sosial, dan tentu saja dengan gaya yang artistik.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com