Ada momen-momen dalam hidup di mana sebuah hidangan tak hanya memuaskan lidah, tapi juga menyentuh hati. Momen ketika rasa bukan sekadar rasa, melainkan kenangan yang tiba-tiba muncul dari aroma, kehangatan yang mengendap di lidah, atau bahkan sekilas bayangan pegunungan bersalju Jepang di antara suapan pertama. Itulah yang saya rasakan saat memasuki dunia rasa bernama The UMO Journey di OKUZONO Japanese Dining, Jakarta. Begitu kaki melangkah masuk ke OKUZONO, suasana langsung berubah. Nuansa interior yang seimbang antara estetika modern dan ketenangan khas Jepang, Zen Garden yang tersembunyi di tengah ruang, serta sambutan hangat para stafnya, semuanya memberi sinyal bahwa ini bukan sekadar tempat untuk bersantap. Interior Okuzono Jakarta (Foto: Okuzono Jakarta) Menyentuh “UMO” OKUZONO baru saja meluncurkan kampanye kuliner terbarunya: OKUZONO Diaries – The UMO Journey, sebuah pengalaman bersantap yang membawa kita menjelajahi cita rasa regional Jepang lewat interpretasi modern dan penuh emosi. UMO sendiri adalah singkatan dari Umami dan Oishii; dua kata yang familiar di dunia kuliner Jepang. Tapi di OKUZONO, UMO bukan sekadar soal rasa gurih atau lezat. Ini adalah pendekatan baru: bagaimana makanan bisa menyentuh memori, membangkitkan suasana hati, dan menjadi penghubung lintas budaya. Melalui The UMO Journey, setiap hidangan adalah cerita. Sebuah fragmen dari satu wilayah Jepang yang dihidupkan kembali lewat bahan otentik, teknik tradisional, dan plating kontemporer yang memesona. 5 Hidangan, 5 Cerita Mulailah perjalanan dengan Hobayaki, pilihannya antara ayam, daging sapi Tasmania, atau seafood yang dipanggang di atas daun magnolia dengan olesan miso racikan rumahan yang otentik. Teknik ini berasal dari Hida, Prefektur Gifu, terinspirasi dari kebiasaan para penebang kayu di pegunungan. Aroma daun hangus bercampur miso menciptakan sensasi yang membumi sekaligus eksotis. The UMO Journey Menu (Foto: Okuzono Jakarta) Lalu ada Salmon Cream Croquette, kroket renyah berisi adonan salmon yang lembut, disajikan dengan saus tartar segar. Teksturnya membuat saya berhenti sejenak, mengingatkan pada malam-malam musim dingin di Tokyo, di mana street food menjadi pelipur lara. Tasmanian Beef Shoyu Koji Yaki datang berikutnya, daging yang dimarinasi dalam shoyu koji dan dipanggang hingga matang sempurna. Kemudian, Chicken Akakara Nabe hadir sebagai kejutan pedas. Hot pot khas Nagoya ini memadukan ayam dan sayuran dalam kuah merah berbasis miso yang kaya rasa dan menggugah selera, hangat, sedikit menyengat, namun menenangkan. Penutupnya manis sekaligus meditatif: Shiratama Cream Zenzai. Sup kacang merah dingin dengan bola mochi, jeli matcha, dan chantilly cream menjadi titik akhir dari perjalanan yang menenangkan, seolah-olah kita diajak berjalan-jalan ke Kyoto di musim gugur. Semua hidangan disajikan tanpa daging babi dan lemak babi, suatu bentuk inklusivitas yang patut diapresiasi. The UMO Journey bukan hanya tentang apa yang ada di piring, tapi juga tentang ruang, ritme, dan rasa perbincangan. OKUZONO menghadirkan sebuah pengalaman makan malam yang utuh, santai tapi berkelas, kontemplatif tapi tetap penuh kehangatan. Cocok untuk pasangan, kolega kerja, hingga keluarga yang ingin merayakan kebersamaan dalam cara yang lebih bermakna. Dan kabar baiknya, UMO Journey hadir juga di OKUZONO Bali mulai 5 Juni 2025, dengan menu baru yang disesuaikan dengan suasana tropis dan bahan musiman khas Pulau Dewata. POPULARTak Sebatas Rasa, di Peridot ini Soal Imajinasi96Setelah sukses meluncurkan Akira Back bulan lalu, The Henderson kembali mencuri perhatian dengan menghadirkan Peridot, sebuah destinasi kuliner baru yang…Mencicipi Menu Baru di White Shades Singapura94White Shades Singapura - Enam bulan sejak pembukaannya di Singapura, White Shades kini memperkenalkan menu koktail terbarunya yang diberi nama…Pantja, Sebuah Energi Baru di Panggung Kuliner Jakarta94Jakarta Selatan kian semarak dengan hadirnya Pantja Hospitality Group, kolektif restoran dan bar yang sedang menjadi bahan pembicaraan para pecinta… Share This Articles Share this article
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Filosofi Baru Ida Bagus Kharisma Wijaya, Sang Penerus Segara Village Hotel by Yudasmoro Minasiani 17, November, 2025 Di tengah arus industri pariwisata Bali yang terus berubah, ada sosok muda yang...
Ada IBU KOTA Baru di Canggu by Novani Nugrahani 17, November, 2025 Canggu kembali kedatangan pendatang baru yang mencuri perhatian: IBU KOTA, sebuah Indonesian Bar...
Bangkok Sambut Hadirnya Klub Sosial Terbaru: The Consul by Febriyanti Salim 13, November, 2025 Bangkok, kota yang tak pernah tidur, akan segera memiliki bintang baru di langit...