Pernahkah membayangkan betapa menyenangkannya menjelajah dunia hanya dengan diri sendiri sebagai teman perjalanan? Bukan sekadar tren, solo travel kini telah menjadi gaya hidup baru yang kian digemari para traveller Indonesia, terutama generasi muda yang haus akan pengalaman otentik dan kebebasan tanpa batas. Scoot, maskapai bertarif rendah milik Singapore Airlines, baru saja merilis hasil survei bersama YouGov yang membongkar fenomena ini. Lebih dari 1.000 responden Indonesia, dari total 5.000 responden Asia-Pasifik, memberikan gambaran jelas: hampir 7 dari 10 orang Indonesia telah melakukan perjalanan solo dalam setahun terakhir, dan 92% berniat mengulanginya dalam 12 bulan ke depan. Kebebasan, Fleksibilitas, dan Waktu untuk Diri Sendiri Bagi para pelaku solo travel, alasan mereka begitu sederhana namun kuat: 49% ingin bebas menyusun itinerary sesuai ritme pribadi, 46% ingin rehat dari hiruk-pikuk dan fokus pada diri sendiri, dan 43% menikmati kemandirian penuh saat menjelajah. Angka-angka ini menunjukkan bahwa solo travel bukan lagi sekadar liburan, melainkan bentuk investasi pada kesehatan mental dan kebahagiaan diri. Tak heran, 94% responden Indonesia merekomendasikan pengalaman ini kepada orang lain. Karena di balik perjalanan seorang diri, ada kesempatan untuk merenung, mengatur ulang prioritas, dan kembali pulang dengan perspektif baru. Menariknya, milenial memimpin pergerakan ini; 41% dari mereka adalah pelaku atau calon pelaku solo travel, sedikit lebih tinggi dari rata-rata kawasan Asia-Pasifik. Meski perjalanan berkelompok masih memiliki tempat, arah tren jelas: perjalanan kini semakin menjadi ekspresi individualitas. Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Australia menempati daftar teratas destinasi internasional incaran para solo traveller Indonesia. Pilihannya beragam: retret alam yang menenangkan, liburan pantai yang menyegarkan, eksplorasi budaya dan sejarah, hingga city break singkat yang memuaskan rasa ingin tahu urban. Durasi favorit? Empat hingga tujuh hari cukup lama untuk menyerap pengalaman baru, namun tetap realistis bagi mereka yang sibuk. Sementara itu, anggaran perjalanan umumnya berada di kisaran Rp 3,4 juta hingga Rp 16,4 juta, mencakup tiket, akomodasi, dan kuliner. Merencanakan dengan Cermat Menariknya, 96% traveller solo Indonesia tak berangkat tanpa perencanaan matang. Mulai dari anggaran, akomodasi, hingga faktor keamanan menjadi prioritas utama. OTA (Online Travel Agency) menjadi sahabat setia dalam memilih penerbangan dan penginapan, sedangkan media sosial adalah sumber inspirasi kuliner dan aktivitas lokal. Dengan jaringan rute luas di Asia-Pasifik, Scoot berkomitmen membuka akses ke destinasi populer maupun hidden gems. “Cara kita bepergian kini mencerminkan ekspresi individualitas dan proses penemuan diri,” ujar Agatha Yap, Director of Marketing, Communications & Loyalty Scoot. Karena pada akhirnya, solo travel bukan sekadar perjalanan fisik. Ia adalah perjalanan batin, tentang menemukan dunia, dan menemukan diri sendiri. POPULARCikini 82, Sebuah Senandung Baru di Rumah Lama86Jakarta tak pernah kehilangan kejutan. Dan kali ini giliran deretan bangunan tua di kawasan Menteng yang teduh, sebuah rumah bersejarah…Hong Kong Makin Populer Sebagai Destinasi 'Muslim-Friendly' di Dunia84Hong Kong kembali mencuri perhatian di panggung pariwisata dunia. Dalam laporan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2025 yang dirilis oleh…Tepis FOMO, Slow Luxury Jadi Gaya Traveling Masa Depan?79Ada sesuatu yang magis ketika kamu melambat di tengah ritme dunia yang terus bergerak. Di sinilah Belmond hadir, dengan pendekatan… Share This Articles Share this article
Saudi Kini: Menyapa Masa Depan dan Menyulam Pariwisata Dunia by Yudasmoro Minasiani 11, September, 2025
5 Petualangan yang Bikin Laut Merah Jadi Destinasi Mewah Baru Saudi by Febriyanti Salim 19, August, 2025
Scoot Kenalkan KrisFlyer Award Chart Baru, Perjalanan Jadi Lebih Hemat by Febriyanti Salim 15, August, 2025
Perluas Jaringan, Scoot Kini Menyapa Chiang Rai, Okinawa dan Tokyo by Yudasmoro Minasiani 12, August, 2025
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Canggu Kedatangan TUI BLUE, Hotel Baru Bergaya Tropis by Febriyanti Salim 29, September, 2025 Bali kembali menghadirkan kejutan untuk para pencinta perjalanan. Di tengah dinamika Berawa yang...
Dari Bali ke Hokkaido, MASON Kini Menjadi MASONRY by Yudasmoro Minasiani 29, September, 2025 Setelah tujuh tahun mewarnai lanskap kuliner Bali, MASON. kini hadir dengan wajah baru:...
de Braga by ARTOTEL, Sebuah Jeda yang Syahdu di Jalan Braga by Febriyanti Salim 29, September, 2025 Braga selalu punya pesona yang tak lekang waktu. Deretan bangunan heritage dengan arsitektur...