Now Reading:

Meninggalkan Jejak “Romansa” di Maladewa

Klook.com

Ada sesuatu yang menenangkan saat pertama kali menjejakkan kaki di Banyan Tree Vabbinfaru. Deru ombak menyambut dari kejauhan, berpadu dengan suara lembut drum Bodu Beru yang dimainkan penuh semangat. Saat ritual “tanpa alas kaki” dimulai, pasir lembut terasa hangat di bawah telapak kaki, seolah mengajak untuk melupakan dunia luar dan menyatu dengan keindahan pulau.

Tahun ini, Banyan Tree Vabbinfaru merayakan ulang tahun ke-30 merek Banyan Tree dengan cara yang istimewa. Sebuah evolusi dari keanggunan yang abadi dan dedikasi terhadap pelestarian alam hadir melalui vila-vila baru, restoran yang menggoda rasa, dan pengalaman mendalam yang menghubungkan tamu dengan jiwa Maladewa.

maladewa

Foto: Dok. Vabbinfaru

Harmoni dalam Keindahan Baru Vila-Vila Vabbinfaru

Hanya 25 menit perjalanan dengan speedboat dari Bandara Internasional Velana, resor ini tersembunyi di Atol Malé Utara. Dengan 48 vila kolam renang yang dikelilingi pasir putih, pepohonan tropis, dan terumbu karang, tempat ini seperti menciptakan dunia tersendiri.

Setiap vila kini menyimpan cerita baru, diwakili oleh Thundu Kunaa Art Wall. Dibuat oleh tangan-tangan pengrajin Maladewa selama setahun penuh, pola tenunan ini bercerita tentang sejarah budaya lokal. Karya seni ini berpadu dengan koleksi lukisan cat air karya Ahmed Nazim, yang menangkap esensi laut biru yang mengelilingi kepulauan ini. 

TRENDING:  5 Aktivitas Wellness di Singapura untuk Kembalikan Kebugaran Saat Liburan

Dan ketika malam tiba, kelambu katun buatan tangan melindungi tidur yang damai, sambil mengingatkan bahwa keindahan alam selalu ada di sekitar, tanpa perlu kompromi terhadap kenyamanan modern.

 

Dunia Bawah Laut yang Menyala di Our Marine Lab

Tapi Vabbinfaru bukan sekadar soal vila mewah. Di sini, ada cerita besar tentang konservasi. Marine Lab, yang pertama dari jenisnya di Maladewa, telah berdiri sejak 2004, dan kini hadir dengan fasilitas baru.

Bayangkan mengikuti lokakarya edukasi tentang ekosistem laut, menanam karang yang akan menjadi rumah bagi ikan-ikan kecil, atau membersihkan terumbu karang sambil snorkeling di perairan yang jernih. Bahkan, tamu juga bisa bergabung dalam Marine Environment Officer (MEO) Seedlings Programme, sebuah program inovatif yang bekerja sama dengan Universitas Nasional Maladewa. Program ini tidak hanya memberikan pendidikan konservasi laut, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat lokal untuk menjadi garda depan pelestarian laut.

TRENDING:  Karma Martam: Mengasingkan Diri di Ketinggian Himalaya

Petualangan Kuliner yang Menggoda

Tidak ada perjalanan yang lengkap tanpa cerita dari meja makan. Di Banyan Tree Vabbinfaru, dua restoran baru siap mencuri perhatian: Saffron dan Sangu Garden.

Saffron, restoran khas Banyan Tree, kini membawa keajaiban rasa Thailand ke Maladewa. Dipimpin oleh Chef Tipa, finalis Top Chef Thailand 2023, setiap hidangan adalah perpaduan tradisi dan inovasi yang memanjakan lidah. Di sisi lain, Sangu Garden adalah perayaan rasa Maladewa. Dengan desain yang terinspirasi alam, restoran ini menyajikan menu berbasis bahan lokal, seperti seafood segar yang dimasak langsung di depan tamu.

Tidak cukup sampai di situ, pengalaman kuliner semakin berkelas di Madi Hiyaa, restoran Jepang pemenang penghargaan Prix Versailles. Selama empat malam spesial, Chef Michelin Hideaki Nagaya menghadirkan menu eksklusif yang menggabungkan teknik Jepang dan Prancis, menciptakan harmoni rasa yang tak terlupakan di atas paviliun terapung.

TRENDING:  Menemukan lyf Bugis Singapore, Oase Kebugaran di Jantung Singapura

Bagi mereka yang mencari koneksi lebih dalam dengan alam, Banyan Tree Vabbinfaru menghadirkan pengalaman seperti Lagoon Floating Therapy, di mana tubuh Anda mengapung di atas ombak tenang sembari menikmati refleksi batin 

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com