Klook.com Diusung dengan konsep sebagai restoran dengan hidangan autentik Argentina, Sudestada tak cuma soal pilihan menu dan rasa. Begitu kaki melangkah ke dalam restoran bergaya neo-klasik ini, rasanya seperti terseret jauh ke Buenos Aires; dinding bata merah, ornamen rustic industrial, dan sapaan hangat para staf yang menyambut bak keluarga sendiri. Kedatangan kali ini adalah untuk mencicipi Fuego & Sabor, rangkaian menu terbaru yang dikurasi langsung oleh Executive Chef Victor Taborda. Dan dari awal hingga akhir, ini adalah perjalanan yang sungguh menggugah selera, nyaris teatrikal dalam rasa dan presentasinya. Ada empat sajian pembuka, empat hidangan utama dan diakhiri dengan sebuah dessert yang menyegarkan. Pembuka yang Memikat Hidangan pertama yang datang adalah Ensalada Burrata. Burrata-nya segar dan meleleh begitu dipotong, tapi yang membuatnya berbeda adalah paprika panggang yang manis dengan aroma karamel halus, dan bubuk zaitun hitam yang memberi sentuhan asin serta sedikit pahit di ujung lidah. Kombinasi tekstur dan rasa ini membuat salad ini jauh dari kata membosankan; sebaliknya, ia membuka sajian dengan elegan dan menyegarkan. Menu pembuka: Octopus Toscada (KIRI), Ensalada Burrata (tengah atas), Black Ink Crab Ravioli (tengah bawah), dan Smoked Duck Rissoto (kanan) Kemudian hadir Octopus Tostada yang dari tampilannya saja sudah membuat penasaran. Potongan gurita yang dibakar dengan teknik presisi, empuk namun tetap memiliki sedikit gigitan di tengah, bertengger di atas tostada renyah yang gurih. Yang membuatnya istimewa adalah keseimbangan rasa asin dan smoky dari gurita, kontras dengan crunch dari tostada dan dressing segar yang memberi lapisan rasa asam ringan. Satu suapan, dan kamu bisa merasakan laut, bara, dan musim panas dalam satu gigitan. Tapi saya benar-benar dibuat terpukau oleh Black Ink Crab Ravioli. Pasta hitamnya kenyal, isian kepitingnya begitu manis dan lembut namun tegas dengan aromanya. Sementara saus blue cheese-nya luar biasa. Kaya, sedikit funky, tapi tidak berlebihan. Ini bukan ravioli biasa! ini ravioli yang menggoda lidah untuk terus mencari tahu lapisan rasa di setiap suapan. Bagi penggemar keju dan makanan laut, ini adalah momen highlight yang tak terlupakan. Sekali lagi, rasa kepitingnya begitu menyentuh! Lalu datang Smoked Duck Risotto, dan inilah comfort food yang dieksekusi dengan teknik fine dining. Nasi risotto dimasak al dente, creamy tapi tidak lembek, dan diselimuti rasa asap yang halus namun terus membekas. Daging bebeknya sendiri empuk dan juicy, dengan sentuhan garam dan rempah yang sederhana namun terasa dewasa. Ketika Daging Berbicara Lewat Bara Tibalah puncak dari filosofi Fuego itu sendiri. Saya mencoba El Patrón Steak, potongan rib eye yang tebal dan juicy, dibakar medium dengan lapisan luar sedikit karamelisasi. Di atasnya, foie gras yang lembut dan kaya rasa meleleh, menyatu dengan steik dan menciptakan kombinasi rasa gurih, berlemak, dan sedikit manis yang benar-benar menggoda. Sepertinya, ini juga berkat foie gras yang diolah sempurna, mengingat hidangan ini begitu sensitif terkait rasa. Untuk mendapatkan rasa foie gras yang memorable, teknik mengolah dan memasaknya harus jitu! Kalau ingin sesuatu yang menyatukan darat dan laut, Surf & Turf adalah jawabannya. Tenderloin lembut bertemu udang bakar yang juicy, dua rasa yang kontras namun saling melengkapi. Dagingnya padat tapi empuk, sementara udangnya punya rasa manis alami yang diperkuat oleh bumbu bakar khas Sudestada. Duo Parilla (Foto: Sudestada) Ada juga Duo Parilla, piring besar berisi bife de vacio (bagian flank beef khas Argentina) dan ayam panggang. Daging sapinya punya rasa daging yang kuat, dengan tekstur yang pas; tidak terlalu empuk, tapi tetap mudah dikunyah. Sementara ayamnya juicy dan dibumbui dengan gaya Latin yang ringan namun aromatik. Terakhir, saya mencoba Bife y Pasta, kombinasi striploin panggang dengan spaghetti aglio olio. Ini adalah hidangan yang menarik karena membawa dua dunia yang berbeda. Steik dan pasta bergaya Italia, namun dalam piring yang tetap harmonis. Pasta-nya diperkaya oleh wangi bawang putih dan pedas cabai yang menggoda. Menjadi penyeimbang sempurna dari daging sapi yang kaya rasa. Menu utama: Duo Parilla dan El Patrón Steak (atas); Surf & Turf dan Bife Y Pasta (bawah). Foto: Yudasmoro Penutup yang Manis dan Menggoda Saya menutup perjalanan rasa ini dengan Amaretto Tiramisu. Sebuah versi yang lebih dewasa dari hidangan klasik Italia. Lapisan mascarpone-nya lembut dan ringan, dengan aroma kopi yang kuat dan sedikit pahit, disusul oleh rasa manis dari liqueur almond yang muncul perlahan di akhir. Ini bukan tiramisu manis-manisan, tapi sebuah dessert yang sarat dengan karakter. Di balik semua kelezatan ini, ada filosofi yang sangat terasa di Sudestada, bahwa makanan adalah tentang kebersamaan. Semua hidangan dirancang untuk dibagi, untuk dinikmati bersama, seperti tradisi asado di Argentina ketika keluarga dan teman berkumpul di sekitar panggangan, berbagi cerita, dan tertawa bersama. Dengan Fuego & Sabor, Sudestada Jakarta bukan hanya memperkenalkan menu baru. Mereka mengajak para tamu untuk masuk ke dalam dunia yang hangat, berapi, dan penuh cita rasa. Dan percayalah, para tamu tidak akan pulang dengan tangan kosong, karena kenangan rasa yang mereka tinggalkan akan menetap lama di ingatan. Di sini, saya datang sebagai tamu, dan pergi sebagai El Amigo. COAL by Sudestada, Bar Hidden Gem di Jantung Jakarta POPULAREvolusi Rasa di Trisara, Sebuah Pengalaman Kuliner yang Melampaui Michelin95Phuket selalu punya cara untuk membuat siapa pun jatuh cinta lagi. Tapi kali ini, bukan lewat pasir putih atau laut…Mencicipi Menu Baru di White Shades Singapura94White Shades Singapura - Enam bulan sejak pembukaannya di Singapura, White Shades kini memperkenalkan menu koktail terbarunya yang diberi nama…Menikmati Kuliner Masa Depan di Analogue Initiative, Bar Ramah Lingkungan di Singapura93Analogue Initiative - Begitu melangkah ke dalam Analogue Initiative di kompleks bersejarah Chijmes, Singapura, saya langsung merasakan atmosfer unik yang… Share This Articles Share this article
Evolusi Rasa di Trisara, Sebuah Pengalaman Kuliner yang Melampaui Michelin by Yudasmoro Minasiani 15, April, 2025
GREY GOOSE Altius, Sensasi Pegunungan Alpen yang Hadir di Jantung Singapura by Yudasmoro Minasiani 13, March, 2025
Saatnya Bangun Siang dan Menikmati Sunday Brunch di Lulu Bistrot by Febriyanti Salim 24, December, 2024
Sensasi Bersantap Unik Tiap Hari Minggu di GHOST Kitchen & Record Bar by Yudasmoro Minasiani 28, November, 2024
Mengapa Bo & Bun Masih Jadi Favorit Kuliner di Seminyak Setelah 10 Tahun? by Febriyanti Salim 19, November, 2024
Dari Canggu Sampai Uluwatu, ini 6 Restoran yang Baru Buka di Bali by Febriyanti Salim 14, November, 2024
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Swing for Charity 2025: Harmoni Golf dan Kebersamaan di Riverside Golf Club by Febriyanti Salim 18, April, 2025 Di bawah langit cerah Bogor yang sejuk, lapangan hijau Riverside Golf Club kembali...
Giliran Panigale V4 yang Berkolaborasi dengan Lamborghini by Febriyanti Salim 16, April, 2025 Milan kembali jadi panggung selebrasi desain dan teknologi saat dua ikon Italia: Ducati...
Rumah Kedua di Ubud itu Bernama KAWI by Yudasmoro Minasiani 16, April, 2025 Jauh dari hiruk pikuk jantung pariwisata Ubud, berdiri sebuah bar kecil bernama KAWI....