Now Reading:

Merangkai Kisah Lewat Rasa di Tanjung Kelayang Reserve


Di tepian utara Belitung, Tanjung Kelayang Reserve menyuguhkan harmoni yang jarang ditemui: pantai berpasir putih, bebatuan granit berusia ratusan tahun, hutan tropis yang rimbun, dan semilir angin laut yang berpadu dengan aroma rempah. Sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark, kawasan seluas 350 hektare ini bukan hanya destinasi wisata alam, tetapi juga panggung kuliner yang bercerita tentang sejarah dan budaya pulau.

Gangan, Mi, dan Secangkir Kopi

Kekayaan rasa Belitung lahir dari perpaduan tradisi Melayu, Tionghoa, dan kearifan lokal. Gangan, sup ikan kuning dengan sentuhan nanas, menjadi ikon kuliner pulau yang hangat sekaligus menyegarkan. Dari jalanan kota hingga desa nelayan, Mie Belitung hadir dengan kuah kari udang, kentang, tahu, dan kerupuk melinjo, sementara tradisi mi bergaya Tionghoa menawarkan sajian lembut dalam kuah bening atau saus harum.

tanjung kelayang reserve

Foto: Dok. Tanjung Kelayang Reserve

Dan tentu, secangkir kopi. Kopi hitam Belitung yang halus tanpa ampas, atau Kopi Susu yang manis dan pekat, telah lama menjadi teman setia percakapan panjang. Di sinilah rasa dan cerita berpadu, menghadirkan pengalaman kuliner yang hangat sekaligus otentik.

Dari Laut ke Meja Sheraton Belitung Resort

Di jantung Tanjung Kelayang, Sheraton Belitung Resort merangkai kekayaan lokal menjadi pengalaman bersantap berkelas.

  • Weekend Seafood Feast: pesta laut setiap Sabtu–Minggu (18.00–21.00) dengan hasil tangkapan segar dipanggang di atas bara, lengkap dengan kelapa muda, sup ikan, sayur, dan nasi. Harga mulai Rp150.000 nett per orang.

  • Seaside Sereni-Tea: afternoon tea di pantai privat resort dengan kudapan ringan dan pilihan teh, sambil menikmati warna senja. Harga Rp150.000 nett per orang, sudah termasuk akses infinity pool.

tanjung kelayang reserve

Island Restaurant, Sheraton Belitung Resort (Foto: Dok. Tanjung Kelayang Reserve)

Lebih dari sekadar wisata kuliner, Tanjung Kelayang Reserve menanamkan semangat keberlanjutan. Bahan makanan dipasok dari nelayan dan petani lokal, sambil menjaga keseimbangan alam dengan menghindari tangkapan berlebih.

Menjelajahi kuliner Belitung di sini adalah merayakan tradisi yang hidup: setiap piring menyimpan jejak sejarah, setiap gigitan menghadirkan kehangatan budaya, dan setiap pengalaman meninggalkan kenangan mendalam.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com