Now Reading:

Christian Sunjoto: Dari Lapangan Golf ke Dunia Hospitality

Klook.com

Di balik kesuksesan Nakula, perusahaan manajemen properti terkemuka di Bali, berdiri sosok muda visioner bernama Christian Sunjoto. Siapa sangka, ternyata kisahnya berawal dari lapangan golf di Surabaya. Sejak usia delapan tahun, Christian kecil telah terbiasa dengan disiplin latihan harian.

“Golf mengajarkan saya bangkit setelah gagal, tetap fokus, dan mengendalikan pikiran,” kenangnya. Keterampilan inilah yang kelak menjadi fondasi gaya kepemimpinannya: tenang, taktis, dan penuh perhitungan.

Selepas meraih gelar sarjana ekonomi dan MBA, ia memulai karier sebagai konsultan manajemen pada usia 20 tahun. Namun titik baliknya terjadi ketika ia diminta keluarga untuk mengelola sebuah boutique hotel kecil di Bali. Di tengah tren industri yang masih enggan beradaptasi dengan platform Online Travel Agencies (OTA), Christian melihat peluang emas. “Nama saya belum dikenal, tapi nama OTA sudah. Itu jadi titik baliknya,” ujarnya. Kini, Nakula mengelola lebih dari 60 vila, empat hotel butik, dan enam kompleks vila.

nakula

Christian Sunjoto, CEO Nakula


Membangun Kepercayaan

Sejak awal, Christian mendirikan Nakula bukan semata-mata demi profit, tetapi berangkat dari filosofi sederhana: klien harus untung, baru perusahaannya ikut untung. “Mayoritas operator mengambil persen dari pendapatan bruto, padahal klien belum tentu untung.

“Di Nakula, kalau mereka tidak dapat untung, kami juga tidak,” tegasnya.

Visi ini butuh waktu untuk membuahkan hasil, dimana enam tahun pertama diwarnai perjuangan membangun kepercayaan dari nol, saat ia baru berusia 22 tahun dan membiayai bisnisnya sendiri.

TRENDING:  Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global

Namun kejujuran dan ketekunan itu membuahkan hasil. Sedikit demi sedikit, para investor dan pemilik properti mulai melirik Nakula. Kini, dengan tim yang telah berkembang menjadi lebih dari 80 staf di kantor Bali, Nakula menjelma menjadi simbol kredibilitas dan pertumbuhan berkelanjutan. “Kami tumbuh perlahan tapi pasti, dan itu adalah pertumbuhan yang nyata,” ucap Christian dengan tenang.

Hospitality dengan Hati

Bagi Christian, kualitas layanan dimulai dari manusia, bukan sekadar sistem. Filosofi ini mendarah daging dalam budaya kerja Nakula: saling menghormati, kepemimpinan yang suportif, dan tujuan bersama. Inspirasi itu datang dari pamannya yang lebih dulu berinvestasi di Bali. Sang paman memiliki misi mulia—menciptakan lapangan kerja yang bermartabat bagi warga lokal agar tidak harus merantau ke luar negeri sebagai tenaga kerja dengan risiko perlakuan tidak adil.

nakula

Christian Sunjoto, CEO Nakula

Komitmen sosial inilah yang menjadi jiwa Nakula. Seluruh tim, termasuk reservasi dan tim teknologi, dikelola secara lokal. Bahkan saat pandemi menerpa dan industri pariwisata terpuruk, Christian rela menjual vila pribadinya demi mempertahankan operasional. Tak disangka, hanya empat bulan berselang, bisnis kembali pulih dan portofolio properti mereka justru melonjak dua kali lipat.

TRENDING:  Para Perempuan Tangguh di Balik Nuanu Creative City

Pariwisata yang Lebih Berkelanjutan

Tak hanya fokus pada bisnis, Christian juga menjadikan keberlanjutan sebagai standar operasional. Tak ada plastik sekali pakai, amenitas isi ulang, dan panel surya mulai dipasang di berbagai properti. Di Amarta Beach Retreat, salah satu resort binaan Nakula di Tabanan, air bersih dikelola dengan sistem reverse osmosis dan limbah organik diolah menjadi pakan ternak dan pupuk organik bekerja sama dengan mitra lokal.

TRENDING:  Monika Maritjie Kailey, Pejuang Lingkungan dari Kepulauan Aru

Bagi Christian, keberhasilan sejati bukan soal angka di laporan keuangan, tetapi dampak nyata bagi komunitas. “Kalau kita untung, mari gunakan itu untuk membantu orang tua menyekolahkan anaknya. Itulah arti sukses sebenarnya,” pungkasnya.

 

 

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com