Now Reading:

Kopi Kenangan Awali Debut Gerai Kopi Ramah Lingkungan


Di tengah geliat industri kopi yang makin padat, satu nama kembali mencuri perhatian, yaitu Kopi Kenangan. Tapi kali ini, bukan sekadar soal varian baru atau antrean panjang pelanggan. Ada yang berbeda di Alam Sutera. Di sinilah, langkah kecil menuju masa depan yang lebih hijau baru saja dimulai.

Kali ini bukan sekadar gerai biasa. Terletak di kawasan Alam Sutera, Tangerang, tempat ini adalah simbol nyata dari komitmen sang jenama dalam membangun bisnis yang tak hanya menguntungkan, tapi juga berkelanjutan.

kopi kenangan green

Iparman Oesman, (Sekretaris Jenderal Green Building Council Indonesia) dan Inneke Lestari (Head of Legal & Corporate Affairs Kenangan Brands)

Dari Ampas Jadi Kompos, dari Limbah Jadi Furnitur

Masuk ke gerai ini, nuansa sejuk langsung terasa; bukan hanya karena AC, tapi karena pencahayaan natural yang mendominasi ruangan. Sekitar 70% pencahayaan mengandalkan sinar matahari, sementara peralatan hemat energi dan sensor gerak mempertegas langkah penghematan listrik. Bahkan mesin kopi dimatikan saat gerai sepi, sebuah langkah kecil yang berdampak besar. Hasilnya? Hemat listrik 30.513 kWh per tahun, setara menurunkan emisi 26 ton CO₂e atau cukup untuk lima kali perjalanan pulang-pergi Jakarta–Bali.

TRENDING:  Inovasi Baru di Mosto Bali: NOT Wine, Sebuah Terobosan dalam Budaya Menikmati Wine

Iparman Oesman, Sekretaris Jenderal Green Building Council Indonesia juga menaruh harapan besar pada gerai Alam Sutera ini. “Masih ada lagi yang bisa kami lakukan untuk membuat tempat ini lebih ramah lingkungan. Seperti area smoking yang bisa dibuat nyaman untuk perokok pasif dengan mengatur sirkulasi udara,” papar Iparman.

kopi kenangan green

Kompoas dari ampas kopi, bisa diambil gratis (Foto: Yudasmoro)

Namun, cerita berlanjut di balik cangkir kopi. Ampas kopi yang biasa berakhir di tempat sampah kini punya ‘hidup kedua’ atau diolah menjadi kompos dan pakan ternak. Sementara kemasan plastik dan kantong spunbond dikumpulkan dan didaur ulang, termasuk menjadi gantungan kunci, coaster, dan tempat tisu yang bisa dibeli pelanggan. Dalam setahun, langkah ini diperkirakan akan menyelamatkan lebih dari 9,6 ton sampah dari TPA.

TRENDING:  Suka Musik dan Koktail? Wajib ke F*nkytown di Bangkok!

“Kami berusaha supaya sampah terutama sampah plastik ini tidak sampai di TPA, jadi kami daur ulang. Nantinya juga bukan cuma gelas plastik saja, tapi barang lain seperti kotak susu,” terang Inneke Lestari (Head of Legal & Corporate Affairs Kenangan Brands).

Pelanggan Jadi Bagian dari Perubahan

Bukan cuma interior dan proses kerja yang dirombak. Di Alam Sutera, Kopi Kenangan memberi ruang bagi pelanggan untuk ikut terlibat. Tumbler pribadi? Diskon 20%. Hobi berkebun? Kompos dari ampas kopi bisa diambil gratis. Bahkan, gerai ini punya sudut khusus bernama Sustainability Corner, area edukasi interaktif soal gaya hidup ramah lingkungan.

kopi kenangan green

Wadah pembuangan sampah khusus (Foto: Yudasmoro)

Semua ini bukan gimmick. “Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren. Ini adalah keharusan, terutama di industri F&B,” ujar Edward Tirtanata, Co-Founder dan CEO Kenangan Brands. Dan memang, di tengah kekhawatiran atas limbah industri makanan-minuman, yang menurut KLHK menyumbang 26% emisi GRK pada 2023, langkah ini adalah sinyal penting.

Gerai hijau di Alam Sutera ini adalah satu dari banyak babak baru yang tengah ditulis Kopi Kenangan dalam “Kenangan Sustainability Journey”-nya.

Dengan target besar menjadi perusahaan berkelanjutan dan menguntungkan pada 2030, langkah ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan yang lebih panjang dan lebih hijau.

TRENDING:  Usai Hiatus, ini Wajah Baru Mama San Bali

Dan bagi para pelanggan, mungkin inilah momen ketika ritual harian ngopi jadi lebih dari sekadar gaya hidup. Tapi juga aksi nyata, satu teguk demi masa depan yang lebih lestari.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com