Now Reading:

Kolaborasi Glenfiddich, Inspirasi Baru Generasi Pembuat Perubahan


Glenfiddich, brand penerima Penghargaan Whisky Single Malt Scotch paling banyak di dunia, meluncurkan Where Next Club di Jakarta untuk menginspirasi generasi pembuat perubahan di Indonesia. Kegiatan Masterclass ini dipandu oleh Makna Talks, salah satu dari saluran podcast terkemuka di Indonesia yang selalu memberikan pemikiran ke depan dan konten yang bermakna dengan pembicara yang menarik. Acara ini juga bekerja sama dengan desainer fesyen, Rama Dauhan.



Dalam acara tersebut, pengunjung diajak untuk diskusi mengenai cara untuk mendorong diri sendiri dalam mencapai pertumbuhan yang berarti, dengan Iyas Lawrence, pendiri Makna Talks. Bersama Rama Dauhan, mereka mengangkat tema komunitas kreatif lokal dan pandangan Rama Dauhan terhadap keberlajutan dan warisan fesyen di Indonesia. Pengunjung juga terlibat dalam lokakarya interaktif menggunakan kain daur ulang untuk melengkapi tas rancangan Rama Dauhan yang dipandu langsung oleh Rama Dauhan sendiri.

“Glenfiddich selalu menjadi inovator, selalu menantang hal yang konvensial, dan mengejar keunggulan di kelasnya. Kami berharap peluncuran Where Next Club di Indonesia, berkolaborasi dengan mitra berjiwa ‘maverick’ seperti Makna Talks dan Rama Dauhan, telah mendorong para hadirin yang kreatif untuk memacu diri sendiri agar keluar dari zona nyaman mereka, dan mereka juga akan terinspirasi dalam mempelajari keterampilan baru untuk menghadapi tantangan hidup mendatang,” jelas Brett Bayly, Duta Glenfiddich untuk Asia Tenggara.

TRENDING:  Umana Bali Rilis Restoran Baru, Lokasinya Menghadap Samudera Hindia

(Foto: Siaran pers Glenfiddich)


Pentingnya Budaya Bagi Rama Dauhan

Rama Dauhan, seorang pembuat perubahan di industri fesyen, berbagi pandangan tentang bagaimana dirinya membagi peran antara desainer fesyen dan pemilik label fesyen sendiri. Desainer yang eclectic dan dinamis ini juga berbicara tentang pentingnya warisan budaya.

“Indonesia memiliki warisan budaya yang selalu menginspirasi saya dalam setiap karya. Berbicara mengenai keberlanjutan, hal tersebut tak hanya terwujud di karya saya, namun juga di bisnis fesyen yang saya geluti. Menurut saya, sebuah usaha yang berkelanjutan mampu memberikan yang terbaik dan menjaga eksistensinya meski di waktu tersulitpun. Sebagai bagian dari Glenfiddich Where Next Club, saya senang bahwa saya dapat menginspirasi orang lain dan menjadi penggerak untuk memulai perjalanan pertumbuhan dan pengembangan pribadi mereka melalui cerita dan pengalaman yang saya bagikan,” ujar Rama Dauhan.

TRENDING:  Di Aubree, Setiap Menu adalah Jurnal Rasa

Rama Dauhan juga memimpin Masterclass mengenai cara untuk mendaur ulang kain bekas supaya dapat kembali berguna. Ia juga berbicara tentang memadupadankan pola kain etnik dari berbagai daerah yang membentuk tradisi baru.

(Foto: Siaran pers Glenfiddich)


Mencicipi Glenfiddich

Acara diakhiri dengan sesi tasting Glenfiddich. Dimatangkan dengan teliti di barel pohon ek Amerika dan Eropa selama minimal 12 tahun lamanya, whisky Glenfiddich 12 Years Old Single Malt menawarkan cita rasa manis dan rasa ek yang halus, tekstur creamy dengan rasa akhir yang bertahan lama, halus dan lembut. Pengunjung juga disuguhi Glenfiddich 15 Years Old Single Malt. Dimatangkan di barel pohon ek dan barel pohon ek yang baru, whisky ini dilunakkan di Solera Vat Glenfiddich, sebuah pohon ek besar yang terinspirasi oleh sherry bodegas dari Spanyol dan Portugal. Cita rasa whisky berusia 15 tahun ini dibentuk dari sebuah teknik yang dibuat oleh ahli malt Glenfiddich, dan rasa rempahnya diracik oleh para ilmuwan di Solera Vat.

TRENDING:  Inikah Restoran Italia Terbaik di Jakarta?

POPULAR

Share This Articles
Klook.com