Ada sesuatu yang memikat ketika tradisi berjumpa dengan ketinggian, dan di lantai 55 Tower 1 Marina Bay Sands, pertemuan itu terjadi dalam wujud Jin Ting Wan. Resmi dibuka pada 23 Juli, restoran terbaru ini membawa cita rasa otentik masakan Kanton ke titik tertinggi Singapura, baik secara harfiah dan filosofis. Didesain sebagai penghormatan terhadap kuliner Yue yang legendaris, Jin Ting Wan lebih dari sekadar restoran. Ia adalah perjalanan sensorik dalam ritme elegansi dan rasa. Interiornya memadukan motif oriental klasik: ukiran kayu, kain sutra berwarna cerah, dengan garis-garis modern yang bersih, menciptakan ruang makan yang terasa intim, meskipun ia mengapung di langit kota. Alaskan King Crab (Foto: Dok. Marina Bay Sand) “Kami ingin lebih dari sekadar menyajikan makanan,” ujar Tane Picken, Senior Vice President and Chief Hospitality Officer Marina Bay Sands. “Kami ingin menyajikan warisan. Jin Ting Wan adalah pengejawantahan ambisi kami untuk menjadikan Marina Bay Sands sebagai pusat kuliner Asia.” Saat Rasa Bicara dalam Bahasa Tradisi Di balik dapur Jin Ting Wan, berdiri Chef Albert Li, maestro kuliner dengan jam terbang lebih dari dua dekade di dapur-dapur bergengsi Asia. Visi kulinernya jelas: menghadirkan Kanton dalam bentuk paling murni dan sekaligus paling progresif. Dengan teknik-teknik klasik seperti double-boiling dan slow-cooking, ia membangun jembatan antara masa lalu dan masa kini. Roasted Pipa Duck with Black Pepper Sauce (Foto: Marina Bay Sands) Chef Li tak hanya memasak; ia meracik narasi. Salah satu magnum opus-nya adalah Roasted Duck with Black Pepper, hidangan bertekstur rumit yang dipanggang perlahan di atas kayu leci dalam oven khusus. TRENDING: Mengagumi Tamba, Sebuah "Enklave" Afrika Barat di Jantung SingapuraInspirasi Chef Li juga merentang hingga ke wilayah Teochew dan Hakka. Drunken Mantis Shrimp, misalnya, menyajikan perpaduan rasa manis, asin, dan fermentasi dalam teknik marinasi klasik yang dimodernisasi. Dan tentu, tak lengkap tanpa dim sum yang memadukan secara presisi antara kesabaran dan seni. Dari siomai yang lembut hingga har gow yang nyaris transparan, setiap butir dim sum adalah meditasi dalam kesederhanaan yang rumit. TRENDING: Regent Seven Seas Cruise Tampilkan Teater Broadway di Tengah Laut Sebuah Ritual Pengalaman Jin Ting Wan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga waktu. Tradisi minum teh Kanton hadir dalam bentuk upacara Gong Fu yang tenang dan presisi, dipimpin oleh Head Tea Master Jacky Zhao Gang. Dengan koleksi lebih dari 80 jenis teh dari tujuh kategori utama Tiongkok, tamu diajak menyelami filosofi yang tersimpan dalam setiap tegukan. Art Room. (Foto: Jin Ting Wan) Ruang minum teh mereka, Art Room, menjadi portal menuju dimensi lain: tempat keheningan, aroma, dan kesenian bersatu. Dan bagi mereka yang ingin mengangkat suasana, menu koktail Jin Ting Wan menampilkan kreasi berbasis teh, dari yang ringan dan floral hingga yang intens dengan sentuhan Baijiu, minuman keras khas Tiongkok. TRENDING: Foodies, ini Tempat Menikmati Kuliner Halal di Hong KongMenu Jin Ting Wan bersifat dinamis, mengikuti musim dan filosofi Chef Li, yaitu masakan Kanton harus hidup, berkembang, dan beresonansi dengan alam. Bahan-bahan langka dari penjuru dunia digunakan secara cermat untuk menciptakan hidangan yang tak hanya lezat, tapi juga bercerita. “Masakan Kanton bukan sekadar makanan bagi saya. Ia adalah identitas,” tutur Chef Li. “Lewat Jin Ting Wan, saya ingin orang-orang memahami bahwa kuliner adalah dialog antara warisan dan masa depan.” POPULARDragonfly Awali Debutnya di Singapura, Gabungkan Seni dan Inovasi Koktail91Dragonfly Singapura - Dragonfly, sebuah bar berkonsep art-nouveau, baru saja membuka pintunya di Singapura, menawarkan konsep yang memukau secara visual…Juri MasterChef Singapura Kenalkan Babaghanoush, Restoran Timur Tengah di Bali81Babaghanoush - Begitu menapakkan kaki di Babaghanoush, Bali, aura eksentrik langsung menyelimuti. Restoran terbaru karya Bjorn Shen, chef terkenal sekaligus…Sudestada Kenalkan Menu Baru, Sebuah Petualangan Rasa dan Budaya Argentina80Diusung dengan konsep sebagai restoran dengan hidangan autentik Argentina, Sudestada tak cuma soal pilihan menu dan rasa. Begitu kaki melangkah… TAGS :foodie singapura Share This Articles Share this article
The Crown by Kirk Westaway: Sebuah Serenade Inggris di Jantung Jakarta by Yudasmoro Minasiani 30, June, 2025
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Scoot Kenalkan KrisFlyer Award Chart Baru, Perjalanan Jadi Lebih Hemat by Febriyanti Salim 15, August, 2025 Scoot resmi meluncurkan KrisFlyer Award Chart terbarunya. Bagi para anggota KrisFlyer, ini...
SIRO, Hotel Bertema Fitness Pertama di Dunia Hadir di Dubai by Yudasmoro Minasiani 14, August, 2025 SIRO, hotel bertema fitness dan recovery pertama di dunia kini berdiri megah di...
Plataran Gaungkan “The Home of Next Level Indonesian Hospitality” by Yudasmoro Minasiani 13, August, 2025 Agustus 2025 menjadi momen istimewa bagi bangsa ini. Delapan dekade sudah Indonesia merdeka,...