Now Reading:

Ketika Wayang jadi Bintang di Amanjiwo dan Amandari


Di antara ribuan pulau yang membentuk wajah Indonesia, ada satu warisan budaya yang tak lekang oleh waktu: Wayang. Sebuah seni pertunjukan bayangan yang lahir dari kearifan masa lampau, menghidupkan kembali cerita mitologi, filsafat hidup, hingga nilai-nilai moral melalui gerak, suara, dan cahaya. Kini, warisan tersebut tidak sekadar ditampilkan, tapi dihidupkan kembali lewat pengalaman personal yang mendalam di dua resor Aman paling ikonik di Indonesia, yaitu Amanjiwo dan Amandari.

Senandung Wayang di Dekat Borobudur

Duduk santai di bawah langit senja dengan siluet Borobudur di kejauhan dan semilir angin dari sawah-sawah yang masih terjaga, di sinilah Amanjiwo menghadirkan Wayang Dinner. Lebih dari sekadar jamuan makan, ini adalah perjalanan lintas waktu yang menghubungkan para tamu dengan jiwa kebudayaan Jawa.

TRENDING:  Trisara Phuket, Sebuah Pelarian ke Dunia yang Berbeda

Dalam suasana hangat dan intim, para tamu dapat memilih dua latar pengalaman:
• Di sebuah desa tradisional, di tengah rumah limasan kuno, pertunjukan berlangsung sederhana namun menyentuh.
• Di teras kolam renang resort, Wayang tampil dalam bingkai elegan dan atmosferik, dikelilingi oleh arsitektur klasik Amanjiwo yang memesona.

Yang menjadikan malam ini istimewa bukan hanya sajian kuliner yang otentik, melainkan juga kehadiran keluarga Bapak Bandel, sang dalang yang telah menjadi sahabat Amanjiwo sejak lama. Diiringi alunan gamelan oleh anak-cucu beliau, dan suara merdu istrinya sebagai sindhen, pertunjukan ini adalah warisan hidup yang dirayakan bersama. 

Sentuhan Wayang Bali

Di lereng tenang Ubud yang menghadap Lembah Ayung, Amandari menghadirkan pengalaman Wayang yang lebih interaktif, lembut, dan penuh kehangatan keluarga. Di sini, seni Wayang Bali dipelajari dengan tangan dan hati, membiarkan tamu meresapi maknanya lewat kreativitas.

TRENDING:  5 Hotel 'Pet Friendly' Buat Liburan Keluarga

• Dalam kelas membuat wayang kulit, para tamu akan memulai dari selembar kulit sapi dan secara perlahan mengukir kisah mereka sendiri, dibimbing oleh ahli budaya Bali.
• Kelas mewarnai dan mengukir juga terbuka untuk semua usia, menjadikan sesi ini aktivitas keluarga yang menyenangkan dan bermakna.
• Dan saat malam tiba, sebuah pertunjukan privat selama 45 menit digelar, membawakan kisah batu harimau Amandari dan Maha Rsi Markandeya; sebuah cerita penuh mistik yang membaur dengan alam dan spiritualitas Bali.

Lewat program budaya eksklusif ini, Amanjiwo dan Amandari bukan hanya untuk menyaksikan wayang, tapi juga untuk merasakan Wayang itu sendiri.

Karena sesungguhnya, warisan bukan untuk dikenang, tetapi untuk dialami kembali, dengan hati yang terbuka dan rasa ingin tahu yang tulus.

 

TRENDING:  Galau dan Menemukan Soulshine

POPULAR

Share This Articles
Klook.com