Now Reading:

fas.a.fas: Kisah Cinta Nicholas Saputra di Ubud


Tersembunyi di balik rimbunnya pepohonan Ubud, fas.a.fas bukan sekadar toko roti dan kafe bergaya Prancis. Tapi sebuah perjalanan kuliner yang menjembatani semangat mengembara dan cita rasa. Menggabungkan keanggunan seni memanggang ala Prancis dengan rasa Indonesia yang berani dan penuh warna, fas.a.fas adalah proyek penuh cinta yang turut diciptakan oleh aktor ternama sekaligus pecinta makanan, Nicholas Saputra.

Dengan jiwa pengembara dan hati seorang penikmat rasa, Nicholas menuangkan kisah-kisah perjalanannya ke dalam atmosfer eklektik kafe ini. Setiap sudutnya adalah sebuah bab yang bercerita.

fasafas ubud

Foto: dok. fas.a.fas

Dari arsitektur kolonial yang menyimpan segudang kisah, hingga menu yang disusun dengan penuh perhatian, fas.a.fas adalah kafe yang tak seperti lainnya. Nama fas.a.fas sendiri, yang berarti “berhadapan langsung,” mencerminkan semangat kafe dalam menghadirkan momen-momen kebersamaan dan santapan yang tak terlupakan. Baik saat pagi hari ditemani croissant dan kopi di bawah cahaya hangat matahari, atau saat sore yang sejuk dengan segelas Medan Fizz, fas.a.fas menawarkan pengalaman yang sama kuatnya antara rasa dan relasi.

Prancis dan Indonesia

Jantung dari fas.a.fas adalah menunya yang berupa pantulan dari tradisi kuliner Prancis dan kreativitas khas Indonesia. Bagi penggemar makanan klasik Prancis, Scrambled Egg dan Croque Monsieur bisa jadi opsi pembuka. Scrambled Egg yang disajikan dengan jamur tumis dan roti sourdough bawang putih ini mengangkat kesederhanaan ke tingkat yang lebih tinggi, sementara Croque Monsieur di atas roti Hokkaido adalah simfoni rasa dengan béchamel yang lembut dan keju meleleh.

fasafas

Foto: dok. fas.a.fas

Namun, daya magis fas.a.fas paling terasa dalam menu fusion-nya. Fas.a.fas Plateau memperkenalkan kembali konsep big breakfast dengan sentuhan Indonesia dengan mengganti hash brown standar dengan ubi panggang. (sebuah penghormatan manis pada tradisi lokal). Balinese Tuna Sandwich, terinspirasi dari warisan kuliner Bali, menonjol lewat sambal matahnya. Bahkan House Caesar Salad pun memberikan kejutan menyenangkan dengan sentuhan Medan, yaitu taburan ikan teri kering khas Medan serta crouton dari croissant yang menambah tekstur unik.

Tidak lupa mencoba minuman andalannya, Medan Fizz, berupa perpaduan segar kecombrang, basil, cuka, dan buah beri campur, adalah teman sempurna untuk sore santai atau sekadar selebrasi hidup yang sederhana.

Inspirasi yang Dibagi Bersama

Nicholas Saputra dan rekan pendiri Pradhivi Moningka membawa semangat eksplorasi kuliner dan perjalanan mereka ke dalam setiap sudut fas.a.fas. Dari kenangan pribadi mereka saat menikmati hidangan di berbagai penjuru dunia, hingga kolaborasi mereka dengan Chef Eksekutif Tedjo, menu fas.a.fas menjadi begitu personal.

fasafas

Foto: dok. fas.a.fas

Setiap hidangan menyimpan cerita, setiap suapan adalah penjelajahan rasa antara presisi Prancis dan keberanian khas Indonesia.

Lebih dari sekadar makanan dan minuman, pesona fas.a.fas juga terpancar melalui atmosfer kolonial yang diusungnya. Arsitekturnya yang terinspirasi dari kemegahan Istana Maimun di Medan menghadirkan langit-langit tinggi, ornamen kolonial nan anggun, dan suasana tenang yang membawa pengunjung seakan melintasi waktu. 

Bagi Nicholas Saputra, fas.a.fas adalah bagian dari dirinya, cerminan dari perjalanan, kecintaan terhadap kuliner, dan keinginannya untuk membagikan semua itu dengan cara yang paling lezat.

fas.a.fas berada di  Jl. Suweta 80A, Ubud, Bali.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com