Now Reading:

Future Menu 2025: Ketika Cita Rasa dan Tren Global Menemukan Rumahnya di Indonesia


Dunia kuliner tak pernah tidur. Ia terus berkembang, beradaptasi, dan menari mengikuti irama zaman. Di tengah dinamika itu, satu hal tetap menjadi kunci: kepekaan terhadap perubahan selera dan gaya hidup para pencinta makanan. Dan itulah yang dibawa oleh Unilever Food Solutions (UFS) melalui peluncuran Future Menu 2025, sebuah panduan kreatif sekaligus cetak biru inovasi rasa yang membidik langsung denyut nadi industri kuliner Indonesia.

Bertempat di Jakarta, acara ini bukan sekadar peluncuran tren, tapi juga ajakan bagi para Chef, pengusaha kuliner, hingga para pencinta gastronomi untuk melangkah lebih berani dalam menghadirkan pengalaman bersantap yang tidak hanya menggoda lidah, tetapi juga menyentuh jiwa.

Se’i Kerbau yang dibuat dari daging kerbau asap, mayo kuaci, paprika panggang dan ketan bakar (Foto: Yudasmoro)

Empat Tren, Satu Visi

Disusun dari hasil riset mendalam, menggabungkan data industri, dinamika sosial media, serta wawasan dari lebih dari 250 Chef profesional global, Future Menu 2025 merumuskan empat tren utama yang siap merevolusi dapur dan menu restoran masa depan:

Street Food Couture

Street food adalah jantung dari kenangan, kedekatan, dan rasa nyaman. Tapi bagaimana jika ia dipoles dengan keanggunan haute cuisine? Inilah esensi dari Street Food Couture: menyulap cita rasa kaki lima menjadi kreasi berkelas dengan bahan premium dan teknik plating yang memanjakan mata. Bagi masyarakat Indonesia yang 79%-nya masih mengandalkan street food saat makan di luar, tren ini seperti mengangkat budaya sehari-hari ke panggung fine dining dunia.

TRENDING:  Umana Bali Rilis Restoran Baru, Lokasinya Menghadap Samudera Hindia

Culinary Roots

Menyelami jejak rasa dari masa silam bukanlah nostalgia semata, melainkan bentuk pelestarian. Culinary Roots mengajak kita menyibak kembali resep-resep tradisional, menghidupkan rempah-rempah lokal, serta mengenal lebih dalam teknik memasak warisan nenek moyang. Ini adalah tren yang membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan, membuat yang kuno kembali relevan, dan yang lokal menjadi kebanggaan global.

Foto: Dok. Unilever Food Solution

Borderless Cuisine

Di era di mana paspor rasa lebih penting dari paspor fisik, Borderless Cuisine menjadi representasi hasrat eksplorasi lidah yang tak mengenal batas. Kombinasi masakan Asia dengan sentuhan Mediterania? Atau sambal yang bersahabat dengan truffle? Mengapa tidak? Ini bukan soal mencampur aduk, melainkan menyatukan dalam harmoni. Hasilnya adalah hidangan yang mengejutkan, namun tetap menghormati akar budaya asalnya.

Diner Designed

Generasi baru, terutama Gen Z, tak lagi sekadar mencari makanan yang lezat, mereka mendambakan pengalaman. Makanan kini adalah perpanjangan dari identitas dan ekspresi diri. Diner Designed mengusung personalisasi, menghadirkan menu yang bisa disesuaikan dengan preferensi gaya hidup, kebutuhan nutrisi, hingga estetika visual. Ini adalah masa depan restoran yang bukan hanya menyajikan makanan, tapi juga menciptakan momen.

 

TRENDING:  Mosto, Restoran & Bar Wine Natural Pertama di Indonesia

Dari Dapur ke Panggung Nasional

“Bisnis kuliner dituntut untuk terus berinovasi, bukan sekadar soal resep, tapi bagaimana menghadirkan solusi strategis di tengah tantangan seperti naiknya biaya operasional hingga perubahan selera konsumen,” jelas Raditya Beer, Country Marketing Manager UFS Indonesia.

Melalui brand-brand ternama seperti Knorr Professional, Royco, dan Bango, UFS tidak hanya menyediakan produk berkualitas, tetapi juga inspirasi yang relevan dan wawasan global yang diterjemahkan dengan cita rasa lokal.

Yang menarik, keempat tren ini tak berhenti sebagai teori. Mereka dituangkan dalam bentuk nyata melalui e-Book Future Menu 2025 yang kini tersedia secara gratis di situs resmi UFS Indonesia. Di dalamnya, pembaca akan menemukan panduan resep, teknik memasak, hingga ide presentasi yang menggugah selera, semuanya dikemas dengan sentuhan profesional dan semangat kolaboratif.

Kolaborasi Kuliner di Kota-Kota Besar

Untuk memperluas dampak dari tren ini, UFS juga menggelar kompetisi memasak online bertema “Future Menu 2025”. Dengan total hadiah puluhan juta rupiah dan juri dari kalangan profesional seperti Chef Ronald Tokilov dan Chef Gun Gun Handayana, kompetisi ini menjadi wadah untuk menyalurkan kreativitas sekaligus memperkuat komunitas Chef Indonesia yang adaptif dan berani bereksperimen.

TRENDING:  Mencicipi Menu Baru di White Shades Singapura

Tak hanya itu, UFS juga membawa kampanye ini ke kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bali, menghadirkan menu-menu spesial yang terinspirasi langsung dari tren Future Menu 2025 di berbagai restoran ternama.

“Dengan mengangkat cita rasa khas Indonesia ke dalam tren global, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tapi juga mengundang dunia untuk mencicipi siapa kita,” ujar Chef Ronald.

Pernyataan ini bukan basa-basi, melainkan panggilan untuk menjadikan dapur Nusantara sebagai panggung yang layak diperhitungkan di kancah internasional.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com