Now Reading:

Berkisah Melalui Rasa, Bagaimana Kisarasa Angkat Kuliner Indonesia

Klook.com

Di balik aroma rempah yang khas dan tekstur kuliner yang kaya rasa, ada kisah yang sering luput dari perhatian. Bukan sekadar soal resep atau teknik memasak, tapi tentang tangan-tangan yang meraciknya, sejarah panjang di baliknya, dan bagaimana makanan bisa menjadi cerminan budaya. Inilah yang ditampilkan oleh Kisarasa, serial dokumenter YouTube yang kini memasuki musim ketiganya. Lebih dari sekadar tontonan, Kisarasa adalah sebuah perjalanan yang membawa kita menyelami esensi dari kuliner Nusantara.

Sejak pertama kali tayang, Kisarasa by The Daily Company (DailyCo) sudah menarik perhatian para pecinta kuliner. Dengan hampir setengah juta subscriber, serial ini tidak hanya mengajak penonton menikmati kelezatan makanan khas Indonesia, tetapi juga memahami makna di baliknya. Dari Sumatera hingga Maluku, setiap episode menjadi pintu masuk menuju keanekaragaman rasa yang membentuk identitas bangsa.

kisarasa

Host Chef Renatta Moeloek sedang mengamati kluwek (Foto: Kisarasa)

Dipandu Chef Juna dan Chef Renatta

Menjadi pemandu dalam perjalanan ini adalah dua nama besar di dunia kuliner Indonesia: Chef Juna Rorimpandey dan Chef Renatta Moeloek. Bagi pecinta MasterChef Indonesia, kedua sosok ini bukanlah wajah baru. Chef Juna, dengan disiplin tinggi dan pengalaman luas di dunia masakan Prancis dan Jepang, biasanya dikenal dengan karakter tegasnya. Namun, di Kisarasa, ia tampil lebih reflektif: bertanya, mendengar, dan menggali lebih dalam tentang makanan yang mungkin dulu hanya sekadar hidangan di meja makan.

TRENDING:  Monster Curry Buka Gerai Perdana di Jakarta, Tawarkan Menu 'Monster-Size'

Sementara itu, Chef Renatta membawa sentuhan modern ke dalam eksplorasi kuliner tradisional. Lulusan Le Cordon Bleu Paris ini dikenal dengan pendekatannya yang menghormati keaslian, namun tetap membuka ruang untuk inovasi. Bersama Chef Juna, ia membawa penonton ke berbagai pelosok negeri, bertemu dengan petani, perajin makanan, hingga pengusaha kecil yang telah menjaga warisan kuliner selama bertahun-tahun.

Kuliner Sebagai Pemberdaya

Namun, Kisarasa bukan sekadar tentang dua chef ternama ini. Tayangan ini lebih besar dari individu—ia berbicara tentang masyarakat, tentang ekonomi, dan tentang bagaimana makanan bisa menjadi alat pemberdayaan. Di balik setiap episode, ada kisah-kisah yang sering terlewatkan. Seperti Ibu Romlah, seorang produsen kluwek unggulan yang tampil di musim pertama. Kluwek, bumbu esensial dalam rawon, ternyata memiliki proses pengolahan yang panjang. Dalam bentuk mentahnya, ia beracun, dan hanya melalui fermentasi yang tepat, ia bisa aman dikonsumsi. Sejak tampil di Kisarasa, permintaan kluwek hasil fermentasi Ibu Romlah meningkat hingga 25%, membawa perubahan nyata bagi usahanya.

TRENDING:  Berlokasi di Senopati, KAMA Cuisine & Libations Awali Debutnya dengan Menu Pan-Asian

Founder & CEO DailyCo, Kelvin Subowo, memiliki visi yang jelas dalam membangun Kisarasa. Baginya, ini bukan hanya soal dokumentasi makanan.

“Kisarasa bukan sekadar hiburan. Ini adalah cara kami memberikan panggung bagi wirausaha mikro yang sering kali tidak mendapat sorotan. Mereka adalah tulang punggung ekonomi kuliner Indonesia,” ujar Kelvin.

Di era di mana industri F&B di Indonesia terus bertumbuh, Kisarasa hadir sebagai penghubung antara dunia kuliner dan penontonnya. Bukan hanya memperkenalkan hidangan tradisional kepada generasi muda, tetapi juga membuka peluang bagi usaha kecil untuk mendapatkan pengakuan yang lebih luas.

TRENDING:  Kolaborasi Glenfiddich, Inspirasi Baru Generasi Pembuat Perubahan

Melalui storytelling yang kuat dan pendekatan visual yang menggugah, Kisarasa bukan sekadar serial kuliner biasa. Ini adalah potret hidup dari keberagaman rasa, budaya, dan manusia yang menjadikannya begitu berharga. Dan mungkin, di setiap suapan makanan yang kita nikmati, ada cerita yang menunggu untuk ditemukan, persis seperti yang ditampilkan Kisarasa.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com