Di sudut tenang Uluwatu yang jarang disentuh hiruk-pikuk wisata, ada sebuah tempat yang seperti bisikan lembut di tengah pesta, namanya NOTTE. Bukan sekadar bar, tapi lebih seperti ruang singgah bagi jiwa-jiwa yang mendamba pelan, yang percaya bahwa malam tak selalu harus riuh untuk terasa hidup. Foto: Dok. Notte Memasuki NOTTE, seakan masuk ke dalam halaman terakhir sebuah novel klasik Italia: hangat, temaram, tenang dan ada setumpuk rasa yang melegakan. Dibalut sentuhan desain vintage dengan pencahayaan yang sengaja diredupkan, tempat ini terasa seperti sebuah pelukan setelah hari yang panjang. Latar musik jazz dan blues mengalun pelan, menjadi soundtrack malam yang mengundang untuk duduk lebih lama. Seperti Surat Cinta Tak ada menu dengan gimmick teatrikal. Di sini, setiap koktail hadir bukan untuk pamer, melainkan untuk bicara. Bartender akan bertanya, bukan soal apa yang ingin diminum, tapi bagaimana perasaan Anda hari ini. Lalu dari sana, racikan diramu satu demi satu, perlahan tapi pasti, seperti surat cinta yang ditulis dengan tangan. Taketo Utsunomiya (Foto: Dok. Notte) Di balik bar, Taketo Utsunomiya, sang Head Bartender, memainkan peran lebih dari sekadar peracik. Ia pendengar yang baik, sekaligus seniman rasa. Dengan presisi tenang ala budaya Jepang, ia menghidupkan filosofi slow bar ke dalam dunia koktail. Setiap bahan dijelaskan, setiap langkah dilakukan tanpa tergesa, sebuah seni yang lahir dari niat dan kepekaan. “NOTTE dibuat untuk menjadi cahaya redup di malam hari,” ujarnya pelan. “Tempat di mana orang bisa benar-benar melepas napas, setelah seharian di bawah panasnya Bali.” Keheningan adalah Bahasa Dan benar adanya! NOTTE bukan untuk mereka yang datang mencari pesta. Ia adalah perhentian kecil bagi mereka yang ingin mendengar kembali suara hati, sembari menyeruput segelas minuman yang terasa jujur. Tak ada DJ, tak ada live music. Yang ada hanyalah malam, minuman, dan percakapan yang tak perlu dikejar. Foto: Dok. Notte Sejak pintu dibuka, tempat ini pelan-pelan menarik hati para penikmat malam, mulai dari warga lokal, pelancong yang mencari alternatif dari gemerlap Seminyak, hingga para pelaku industri yang ingin rehat dari rutinitas. Di sini, keheningan adalah bahasa, dan setiap tegukan adalah jeda yang bermakna. Belum ada rencana besar atau pesta megah di kalender mereka. Tim NOTTE memilih untuk menjaga ritme alami yang sudah terbentuk, perlahan, namun penuh arah. Kolaborasi dan kejutan mungkin akan datang, tapi hanya jika sejalan dengan napas tenang tempat ini. Karena di dunia yang terus melaju cepat, NOTTE hadir sebagai penyeimbang: ruang kecil yang mengingatkan kita bahwa kadang, malam terbaik adalah ketika kita duduk diam, dan membiarkan waktu berjalan tanpa tuntutan. Instagram: @notte.bali POPULARTersembunyi di Seminyak, Kami Menemukan SOI 1996Di tengah gemerlap Seminyak, Manaw menghadirkan sebuah kejutan, yaitu SOI 19, sebuah ruang baru yang tak sekadar kafe, melainkan persimpangan…Friends Bar, Bar Baru di Canggu yang Terinspirasi Serial Friends96Canggu - Ada banyak bar yang bertebaran di Bali, namun bila merindukan bar yang tak sekadar tempat untuk menikmati minuman…Senja di SALTLICK: Momen Magis Para Pecinta Daging95SALTLICK - Saat pertama kali melangkah ke SALTLICK, restoran baru yang terletak di lantai dua KU DE TA, Bali, kesan… TAGS :bali foodie Share This Articles Share this article
Barefoot Luxury di Uluwatu: Sebuah Pelarian untuk Jiwa yang Lelah by Yudasmoro Minasiani 23, October, 2025
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Yogyakarta dan Surakarta, Surga Baru Wisata Wellness di Indonesia by Febriyanti Salim 23, October, 2025 Ada sesuatu yang istimewa tengah bersemi di jantung Pulau Jawa. Dua kota budaya...
Barefoot Luxury di Uluwatu: Sebuah Pelarian untuk Jiwa yang Lelah by Yudasmoro Minasiani 23, October, 2025 Dulu, Uluwatu dikenal sebagai surga sunyi bagi para peselancar. Kini, kawasan ini bertransformasi...
Menikmati Pasar Senggol di Grand Hyatt Bali by Yudasmoro Minasiani 22, October, 2025 Ada sesuatu yang begitu memikat saat senja turun di Nusa Dua, angin laut...