Klook.com Mengunjungi kawasan wisata yang menjunjung konsep keberlanjutan (sustainability) bukan berarti hanya mendatangi tempat-tempat yang tak terlacak radar turis karena hidden gem dan hidden paradise tak lagi “tersembunyi”. Ada banyak cara mengubah perjalanan menjadi kekuatan yang ampuh untuk berbagai kebaikan pada sumber daya alam dan sumber daya lain di sekitarnya. Konsep keberlanjutan adalah soal kemampuan bertahan dan memberdayakan lingkungan. Konsep keberlanjutan tak harus diterapkan oleh hotel mewah berlabel ‘destinasi premium’ yang pembangunannya justru melahap lahan hijau atau genosida satwa langka. Itu sebabnya sebagai pelancong yang bertanggung jawab, beberapa destinasi berikut menawarkan konsep keberlanjutan pada tingkat yang lebih mumpuni dan para pengelola industri wisata yang berkomitmen untuk masa depan pariwisata lokal untuk menjadi lebih baik. 1. Arosa, Swiss Tempat ini memiliki Hotel Valsana, yaitu hotel pertama di Swiss yang pemanasnya menggunakan “ice battery” yaitu sistem pemulihan energi yang menggunakan energi panas yang sebelumnya menghilang begitu saja di udara. Pedesaan di kawasan Alpen ini juga sudah dilengkapi dengan hotel-hotel yang menyediakan fasilitas pengisian listrik untuk mobil. Tak sampai di situ saja, beberapa tempat di pusat keramaiannya juga sudah punya pengisian listrik untuk mobil dan bisa digunakan secara gratis. Foto: Pexels Oleh asosiasi pariwisata setempat, Arosa juga sudah diberi status “Alpine Pearl” yang artinya diakui karena sikap green mobility-nya dan penerapan serangkaian praktik sadar lingkungan. Arosa secara umum memang dirancang untuk mempromosikan dan mendukung aktivitas yang melampaui konsep keberlanjutan pada umumnya. 2. Galapagos, Ekuador Kepulauan Galapagos masih menjadi salah satu destinasi alam yang paling difavoritkan pelancong. Meski begitu, kepulauan terpencil di Ekuador ini tak mudah dikunjungi. Selain transportasi yang harus berganti beberapa kali, mengunjungi tempat ini juga harus melalui izin tertentu dan batas kuota kunjungan yang wajib dipenuhi. TRENDING: Wajib Tahu: Tip Menyaksikan Aurora BorealisPihak Taman Nasional Galapagos kini juga mengizinkan beberapa akomodasi, seperti Pikaia Lodge untuk beroperasi dengan konsep keberlanjutan yang terkurasi secara rinci. Tentu saja ini untuk menjaga kondisi lingkungan Galapagos yang mulai rapuh akibat kunjungan turis. Foto: Pexels Pikaia Lodge adalah akomodasi bebas karbon yang terbuat dari baja daur ulang dan campuran batu lava setempat dan memiliki furnitur yang terbuat dari kayu jati. Setidaknya sudah 10.000 benih pohon ditanam di lingkungan akomodasi ini. Umumnya, para operator perjalanan di sini juga sudah menerapkan langkah-langkah yang lebih ramah pada lingkungan. Namun ada baiknya pelancong untuk datang dalam rombongan kecil untuk meminimalisir dampak pada lingkungan dan satwa langka. 3. Pulau Pangulasian, Filipina Pulau di utara Filipina ini menawarkan sanctuary yang mendukung kelestarian lingkungan, salah satunya adalah dengan menggiatkan para wanita lokal untuk belajar menenun dan hasilnya dijual ke akomodasi setempat dan wisatawan. Selain itu ada juga program konservasi alam yang salah satu aktivitasnya adalah bersih-bersih pantai dan perairan sekitar yang diadakan sekali dalam dua bulan. Ada juga program untuk melindungi ikan-ikan dari penangkapan ilegal, program pemasangan Eco Reefs, dan konservasi penyu. Foto: Pexels 4. Danau Garda, Italia Danau terbesar di Italia ini juga memiliki resor yang diklaim sebagai salah satu yang paling sustainable di dunia, yaitu Lefay Resort & Spa yang mengandalkan 60 persen energinya dari energi terbarukan. Atap bangunan resor juga difungsikan untuk vegetasi sehingga bisa mengurangi polusi. TRENDING: Rekomendasi Liburan Spiritual Bertema PaskahLayanan spa di resor ini juga merupakan fasilitas spa pertama di Italia yang memperoleh sertifikasi dari Ecocert’s Ecological Spa. Foto: Pexels Danau Garda juga dilalui dan terkoneksi dengan jalur kereta api dari Milan sehingga memungkinkan untuk mengunjunginya tanpa harus menggunakan mobil. 5. Slovenia Untuk menegaskan komitmennya pada pariwisata yang ramah dengan alam, Slovenia punya program khusus, yaitu Green Scheme yaitu sebuah program sertifikasi yang mendorong para pemain dalam industri pariwisata seperti hotel, tur operator dan restoran untuk serius menerapkan konsep keberlanjutan dalam operasionalnya. Foto: Pexels Programnya cukup ketat, seperti harus ada laporan rutin tiap tahun tentang kinerja ‘hijau’ mereka dan memiliki ‘tim hijau’ yang bertugas untuk memastikan semua konsep sustainability berjalan dengan semestinya. Sebagai gantinya, badan pariwisata nasional akan aktif mempromosikan semua organisasi, lembaga maupun badan usaha yang sudah mendaftarkan diri pada program ini. 6. Bhutan Bhutan sempat menutup diri dari kunjungan pariwisata hingga 1974 sebelum akhirnya dibuka untuk umum oleh Raja Jigme Singye Wangchuck. Sejak itu Bhutan telah menjadi salah satu destinasi wisata global yang paling banyak membuat orang penasaran. Namun begitu, bukan berarti pemerintah Bhutan lalu bernafsu mendatangkan turis sebanyak-banyaknya demi devisa. Hingga saat ini Bhutan tidak melakukan pencaplokan lahan hijau dan genosida satwa langka demi membangun properti mewah atau destinasi super premium. Foto: Pexels Memasuki Bhutan bukan perkara mudah. Pelancong harus menggunakan jasa pemandu perjalanan yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga menetapkan tarif kunjungan wisata sebesar 250 dolar AS per orang termasuk 37 persen untuk pajak yang akan digunakan untuk membangun infrastruktur dan pendidikan. TRENDING: Apa Saja yang Perlu Dibawa Saat Liburan di Musim Panas?Kebijakan ketat ini membuat pariwisata di Bhutan sangat terkendali dan masyarakat setempat tidak terkena dampak buruknya serta tetap lestari menjaga alam dan budayanya. 7. Hutan Raukumara, Selandia Baru Selandia Baru sangat menghormati hubungan adat dengan warga asli, Maori. Salah satunya bisa disaksikan di hutan Raukumara di Pantai Timur Eastern Island dimana hubungan erat antarmasyarakat adat sangat erat terjalin. Pelestari alam Graeme Atkins dibesarkan di Tairāwhiti, sebagai bagian dari suku Ngāti Porou, yang bersama dengan suku Te Whānau-ā-Apanui telah lama memiliki hubungan kuat di daerah ini yang kemudian dijadikan salah satu daya tarik wisata setempat. Foto: Department of Conservation, New Zealand Hubungan adat yang hangat ini telah memenangkan pendanaan sebesar 34 juta dolar Selandia Baru untuk investasi dan konservasi kelestarian hutan dan perlindungan spesies langka dan sama sekali bukan untuk pembangunan hotel mewah dan pusat belanja yang megah. Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global POPULARVenesia Bakal Masuk Daftar Warisan Dunia yang Terancam94Venesia - UNESCO telah merekomendasikan agar salah satu tujuan wisata yang paling populer namun rapuh di Italia, Venesia untuk ditambahkan…Menjelajah Dunia Lewat 4 Film Inspiratif Besutan Wes Anderson92Wes Anderson - Wes Anderson, sutradara dan penulis naskah yang dikenal dengan gaya visual yang unik dan cerita yang menggugah…Terminal 2 Bandara Changi Kembali Dibuka, Intip Interior Spektakulernya91Bandara Changi - Setelah masa persiapan ekspansi, pada Rabu (1/11/2023) Terminal 2 (T2) Bandara Changi Singapura kembali dibuka untuk umum.… TAGS :destinasi Share This Articles Share this article
Ide Liburan Seru di Australia Barat, Lebih Dekat dengan Satwa Liar by Yudasmoro Minasiani 16, May, 2025
Scoot Perbanyak Jadwal Terbang di Asia Pasifik, Indonesia Termasuk by Yudasmoro Minasiani 14, May, 2025
Musim Liburan Tiba, ini Ide Liburan Seru Bareng Keluarga di Singapura by Febriyanti Salim 14, May, 2025
Sambil Nonton Konser Lady Gaga, ini Itinerary Jelajah Singapura 4 Hari 3 Malam by Febriyanti Salim 28, April, 2025
Trip.com Rilis Global Rankings 2025: Bali dan Jakarta Masuk Daftar Destinasi Terbaik by Febriyanti Salim 22, April, 2025
Saudia Buka Rute Baru: dari Jeddah Langsung ke Surga Tropis, Bali by Yudasmoro Minasiani 8, April, 2025
Terungkap: Indonesia Jadi Surga Bawah Laut Impian Para Penyelam Asia! by Yudasmoro Minasiani 2, April, 2025
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Menikmati Sebuah Filosofi Hidup di Manaw Bali by Febriyanti Salim 20, May, 2025 Di tengah riuhnya geliat kuliner Petitenget yang tak pernah tidur, muncul sebuah destinasi...
Paket Wellness Baru dari Aman: Retret Bersama Novak Djokovic by Febriyanti Salim 19, May, 2025 Tahun 2024 menandai langkah baru bagi jaringan perhotelan mewah Aman. Untuk pertama kalinya,...
Ambisi Rosewood Pnom Penh Jadi Pelopor Hotel Sustainable di Kamboja by Yudasmoro Minasiani 19, May, 2025 Di tengah langit kota Phnom Penh yang semakin menjulang, sebuah oase modern menyambut...