Now Reading:

The Crown by Kirk Westaway: Sebuah Serenade Inggris di Jantung Jakarta

Klook.com

Bayangkan menyantap makan malam yang tak hanya memanjakan indera, tapi juga membawa kita menjelajahi ulang identitas kuliner Inggris dalam balutan kemewahan modern. Itulah yang saya rasakan saat pertama kali melangkah masuk ke The Crown by Kirk Westaway, pemain baru di dunia gastronomi Jakarta yang baru saja resmi menyapa publik sejak akhir Juni 2025.

Berlokasi di lantai 22 Fairmont Jakarta, restoran ini bukan sekadar tempat makan, tapi sebuah panggung, di mana Chef Kirk Westaway, maestro kuliner peraih dua bintang Michelin, mempersembahkan interpretasi modern dari warisan masakan British. Saya bahkan bisa katakan bahwa The Crown menawarkan sesuatu yang tak cuma berbeda, tapi juga jujur, elegan, dan sepenuhnya mengesankan.

Disapa Winston

Jangan kaget! Begitu masuk ke restoran, arahkan pandangan ke kiri untuk melihat sebuah instalasi domba raksasa yang berdiri di tengah bar. Ia adalah Winston, sosok domba yang juga menjadi ikon di restoran ini. Di belakangnya, sebuah mural juga menggambarkan sekawanan domba yang melompat di jurang yang terjal. 

the crown

Instalasi domba Winston yang menjadi ikon di The Crown (Foto: Yudasmoro)

Lucu, unik, satir sekaligus getir! Mungkin inilah cara Chef Kirk menghangatkan suasana di restoran yang identik menurutnya bukan berkonsep fine-dining namun pelanggannya bisa menikmati sensasi hidangan fine-dining.

Konsep yang lebih luwes ini langsung terasa dengan sofa nyaman untuk bersantap, cahaya temaram dan lantunan musik ’80-an yang menguras memori di masa-masa indah itu.

Saya langsung dibawa ke dalam narasi rasa yang diceritakan lewat degustation menu khas Chef Kirk. Cheese Pancake, Goose Mousse dan Beetrout Meringue hadir sebagai Snack yang memberikan kejutan awal. Diikuti dengan Leek & Potato yang seolah memberikan “karpet merah” pada saya di restoran ini. Belum mencapai main course, namun menu ini sudah seperti memaksa saya mencetuskan bahwa inilah juaranya! 

Leek & Potato memberikan rasa gurih yang seimbang dengan aroma jamur yang begitu berkarakter. Bagi pecinta jamur seperti saya, rasanya langsung ingin ketok palu untuk memastikan bahwa inilha sang juara dalam rangkaian degustation menu ini.

Hidangan demi hidangan berikutnya tampil dengan keanggunan artistik, menyatukan bahan-bahan musiman dalam komposisi yang berkarakter. Scallop yang disajikan bersama asparagus, kacang polong, dan pancetta adalah pembuka yang menyegarkan dan presisi. Namun klimaks malam itu adalah Wagyu Striploin, lembut dan penuh umami, disandingkan dengan celeriac dan saus reform yang kaya rasa namun tetap seimbang. Penutupnya? Sebuah ode manis pada Strawberry Eton Mess yang ditafsir ulang dalam wujud yang lebih ringan: jeruk nipis, yogurt, dan sentuhan vanila yang mencuri perhatian.

 

 

“Saya ingin menghadirkan sesuatu yang terasa familiar namun tetap segar,” tutur Chef Kirk. “Jakarta siap untuk pengalaman kuliner yang berbeda, dan kami ingin menjadi bagian dari evolusi ini.”

Lebih dari sekadar restoran baru, The Crown adalah sebuah pernyataan, bahwa Jakarta tak hanya bisa mengejar standar dunia, tapi juga menetapkan benchmark baru yang setara fine dining. Seperti yang diungkapkan Carlos Monterde, General Manager Fairmont Jakarta, “The Crown by Kirk Westaway bukan hanya menawarkan pengalaman bersantap kelas dunia, tapi juga babak baru dalam lanskap kuliner Indonesia.”

Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram mereka di @thecrown.bykirk.

 

POPULAR

Share This Articles
Klook.com