Now Reading:

Alasan Wanita Harus Lakukan Solo Traveling


Sebagian besar wanita memang tidak dilahirkan sebagai seorang pejalan tunggal. Banyak yang lebih memilih untuk melancong bersama teman atau keluarga. Setidaknya pergi bersama pasangan. Namun, tren female solo travel secara global tetap saja meningkat akhir-akhir ini.

Selalu ada rasa cemas dan kata “berani gak ya?” di saat pertama kali mencoba. Tapi, saat ini sudah semakin banyak kisah-kisah menarik yang datang dari pejalan tunggal wanita. Apa yang membuat kaum wanita masa kini semakin terdorong untuk melancong tunggal? Mengapa hal ini sebetulnya perlu?

Menolong diri sendiri

Sepintas memang terlihat berat untuk melakukan perjalanan sendirian, apalagi bila sudah punya suami dan anak. Namun, sesekali cobalah untuk merenung, siapakah diri Anda sebelum menjadi seorang istri atau ibu? Menjadi seorang ibu dan istri memang sebuah tanggungjawab, namun itu tidak berarti Anda “dipenjara” seumur hidup. Lagipula, traveling solo juga merupakan tanggungjawab. Betul! Anda bertanggungjawab sepenuhnya untuk menemukan kembali hobi dan mendalami siapa diri Anda sebenarnya.

Age is just a number

Usia adalah alasan paling umum untuk berhenti melakukan traveling. Terlebih lagi pada wanita. Semakin bertambahnya usia, pada beberapa masyarakat tertentu berarti bertambahnya “tembok” yang memenjara diri sendiri. “Buat apa traveling? Kita sudah tua” atau “Sudahlah, di rumah saja urus anak” adalah beberapa contoh patogen yang menginfeksi pikiran.

TRENDING:  Qatar Airways Pamerkan Pesawat Terbarunya, Paling Canggih dan Ramah Lingkungan

Buang jauh-jauh anggapan bahwa solo traveler perempuan haruslah berusia muda, influencer dan rajin unggah foto di media sosial. Beberapa organisasi dan perusahaan perjalanan menyepakati bahwa pejalan solo perempuan semakin menjadi tren dan tidak sedikit yang berusia di atas 40 tahun. Tak harus lajang, wanita yang sudah berpasangan pun berhak mendapatkan “me-time” yang layak.

Photo by Ben Mack from Pexels

No partner, no drama

Kadang, merencanakan bepergian bersama teman justru berbuah kekacauan. Tidak ketemu jadwal yang sesuai, misalnya. Bagaimana kalau kali ini abaikan saja semua kekacauan tersebut, just pack your bag, dan lakukan perjalanan seorang diri?

Sesuatu yang harus disadari kalau Anda mengajak beberapa teman untuk bepergian adalah belum tentu teman-teman Anda mempunyai antusias sebesar Anda untuk perjalanan tersebut. Ada yang hanya ikut-ikutan hingga ingin memperbanyak follower di media sosial.

TRENDING:  Menikmati Perjalanan Sebagai Sebuah Seni

Daripada hanya akan membuahkan percekcokan di tengah jalan nanti, lebih baik tampil mandiri dan menjalani rute sesuai keinginan sendiri.

Kesempatan dapat teman baru

Kadang gambaran tentang suatu tempat bisa menjadi begitu menakutkan. Berita-berita di media seperti tanpa henti mencekoki mata dengan kabar-kabar seram yang terjadi di jalanan. Rasa takut jadi tumbuh begitu subur. Anehnya, kondisi ini justru secara tidak sadar dipilih sebagai jalan hidup. Ya, hidup dalam ketakutan dan mengurung diri jauh lebih baik daripada membuka pintu untuk bertemu dengan teman baru.

Bepergian sendiri mau tidak mau akan memaksa Anda untuk menjalin komunikasi dengan banyak orang di jalan. Sopir taksi, pegawai restoran, resepsionis hotel, bartender, pedagang buah, barista dan banyak lagi. Menjaga kewaspadaan memang wajib, tapi bukan berarti itu adalah mengurung diri saja di rumah dan harus selalu bergantung pada orang lain.

Make your own “coffee”!

Baiklah! Setelah sekian tahun harus mengikuti petuah orang lain, kini saatnya Anda menentukan apa yang Anda inginkan. Mampir ke pantai untuk sebotol bir sambil menikmati sunset, belanja pernak-pernik dari pedagang lokal, melihat koleksi bikini terbaru di beach shop, atau hanya bermalas-malasan di beranda kamar sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Make your own “coffee”!

Menjadi mandiri bagi wanita sering disalahartikan sebagai “pemberontakan”. Padahal, menjadi wanita mandiri bukanlah “wabah” yang harus ditumpas. Melakukan perjalanan seorang diri buat wanita sama halnya perjalanan solo pada pria. Dan rasanya, angin segar telah berhembus beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya tren pejalan tunggal wanita di berbagai negara.

TRENDING:  Membuka Dunia Anak: Pentingnya Mengajarkan Anak Tentang Budaya Lokal Saat Traveling

Featured Photo by Kammeran Gonzalez-Keola from Pexels

POPULAR

Share This Articles
Input your search keywords and press Enter.