Ketika Jakarta dan Kuala Lumpur Disatukan oleh Bara dan Rasa

Jakarta kembali memanas. Bukan karena musim kemarau, melainkan api dari dapur-dapur terbuka yang memercikkan aroma sebuah kolaborasi kuliner. Di balik bara api, tiga sosok chef menyatukan visi mereka dalam program Beyond the Plate Vol.2, sebuah perjamuan yang menyuguhkan lebih dari sekadar santapan, tapi sebuah pertemuan budaya, teknik, dan rasa.

Setelah sukses dengan edisi perdananya bersama restoran YOUNG, kali ini ABSteak by Chef Akira Back menggandeng Atelier Binchotan dari Kuala Lumpur. Yang istimewa, ini menjadi pop-up perdana Atelier Binchotan di Asia Tenggara.

Bara Inovasi

Program Beyond the Plate bukan sekadar proyek sesaat. Ia lahir dari semangat untuk terus menantang batas dapur melalui kolaborasi dan pertukaran ide. Dipimpin oleh Chef William Rusli, ABSteak kini tampil lebih progresif. Jejaknya di dapur Joël Robuchon Makau hingga Akira Back Riyadh dan Bangkok membentuk karakter kuliner yang berani, namun tetap elegan.

Bersama Sharon Augustine, Executive Pastry Chef yang membawa keahliannya dari Riyadh dan MGM COTAI, William menyusun agenda kolaboratif yang bukan hanya menggugah rasa, tapi juga memperkuat jejaring komunitas kuliner.

Pada 25 Juni 2025, Beyond the Plate Vol.2 menghadirkan suguhan daging berkualitas seperti Nama Shio Koji Aged Carrara Oyster Blade MB9+, dipadukan menu ikonik ABSteak seperti Wagyu Pizza. Tak lupa, dessert “Noir” yang memadukan pandan custard dan smoked-coconut emulsion, menyatukan rasa khas Indonesia dan Malaysia dalam satu suap penuh nostalgia tropis.

Namun cerita tak berhenti di situ. Esok harinya, giliran YOUNG yang memanaskan panggung. Restoran fine casual milik Chef Yohans Gozal ini menggelar Beyond the Borders, menyajikan set menu bergaya Samrub yang kaya akan karakter rasa Thai grill. Dengan teknik open-fire yang menjadi DNA mereka, aroma smokey pun menjadi benang merah yang menyatukan seluruh sajian.

Bara dari Kuala Lumpur

Nama Atelier Binchotan kini tengah naik daun di Malaysia. Restoran kecil berkapasitas 17 kursi ini baru saja masuk dalam daftar Michelin Selected Restaurant 2025 dan Tatler Best 20 Restaurant. Di balik dapurnya, Chef Ka Hong Lau menyulap teknik Prancis dengan nyala bara yang penuh presisi dan emosi.

Kolaborasi ini adalah cara baru untuk menikmati makanan: lebih personal, lebih eksperimental, dan tentu saja lebih hangat. Dari bara api yang menyala, kita diajak menyusuri jalur rasa yang belum tentu bisa diulang.

POPULAR