Honey & Smoke Ubud – Will Meyrick kembali menambah koleksi propertinya di Ubud. Hadir dengan menu-menu yang berkonsentrasi pada teknik panggang, Honey & Smoke kini turut meramaikan suasana Ubud yang tenang, bersahabat, hangat dan tetap dinamis. Mengandalkan Arang Will sengaja menciptakan ruang yang bernuansa syahdu memadukan suasana santai dan sentuhan elegan yang klasik. Mengingatkan akan kejayaan perjalanan dengan keretap api klasik. Will juga memfokuskan menu-menu restoran ini dengan masakan Australia dimana ia banyak menghabiskan waktunya di negara tersebut belakangan ini. “Kami baru saja kembali lagi ke Bali setelah 2,5 tahun. Ini memberi saya bekerja dengan bahan masakan Barat dan menggabungkannya dengan gaya memasak kami,” terangnya melalui siaran pers. TRENDING: Rocka, Sensasi Bersantap di Puncak Tebing UluwatuDi Ubud, Will mempertahankan konsep memasaknya yang ia lakukan di Perth, yaitu Will St dimana ia mengandalkan arang sebagai komponen utama dalam memasak. Cara inilah yang membuat Will St sukses dan kini ia bawa ke Honey & Smoke, Ubud. “Memasak dengan arang akan membuat rasa jadi lebih baik. Kami melakukannya di Will St dan sekarang kami membawanya ke sini,” terang Will. Bukan Cuma Steik Meskipun mengandalkan cara masak dipanggang, namun bukan berarti Honey & Smoke mengandalkan menu-menu steik. Will sendiri menyiapkan bermacam menu, seperti kerang yang dipanggang dengan yoghurt mint dan mentega cabai, yang disajikan dengan jagung bakar yang diracik dengan sarang madu, yoghurt asap dan feta (keju susu domba khas Yunani) kocok. TRENDING: 51 Tahun Sarirasa Group: Merayakan Rasa, Merawat WarisanSelain itu ada juga ikan kakap yang di-aging dengan arang dihidangkan bersama kacang, kangkung panggang, miso beurre blanc, dan leher domba yang dipanggan selama delapan jam. Tak lupa dengan sentuhan saus mint di bagian akhirnya. Terinspirasi Kereta Klasik Kali ini Will Meyrick ingin menghadirkan suasana berbeda. Untuk itu ia mendapat inspirasi dari film-film karya Wes Anderson. Untuk itu Will mengajak Mirah Group untuk bekerjasama dalam membangun interior Honey & Smoke yang mengambil inspirasi dari gerbong kereta mewah klasik. Foto: Dok. Honey & Smoke Ubud “Kami benar-benar ingin menciptakan pengalaman,” kata Will. “Jadi kami memutuskan untuk membangun gerbong kereta bergaya tahun 1920-an dengan tangga luar yang naik hingga ke lantai dua. Rasanya seperti sedang dalam perjalanan kuliner,” tambahnya. TRENDING: Misi Hijau Hennessy di Balik Pentas Sherman Zhuo Belmond Hadirkan Perjalanan Kereta Mewah ala Sutradara Wes Anderson POPULAR5 Alasan untuk Mampir dan Bersantap di Honey & Smoke, Ubud88Honey & Smoke - Salah satu pelopor restoran-restoran inovatif di Bali, Will Meyrick belum lama ini merilis salah satu propertinya…Luma, Restoran Baru di Canggu dengan Menu Mediterania85Pilihan kuliner di Bali kian marak. Kali ini giliran Luma yang berlokasi di Pantai Batu Bolong, Canggu memulai debutnya sebagai…Menikmati Sebuah Filosofi Hidup di Manaw Bali84Di tengah riuhnya geliat kuliner Petitenget yang tak pernah tidur, muncul sebuah destinasi baru yang tak hanya menyajikan makanan, tapi… TAGS :foodie Share This Articles Share this article
Desain Sustainable Sebagai Masa Depan Pariwisata Global by Yudasmoro Minasiani 5, March, 2022 Dunia pariwisata memasuki babak baru dimana dampak bagi lingkungan kini menjadi pertimbangan dalam...
Saudi Kini: Menyapa Masa Depan dan Menyulam Pariwisata Dunia by Yudasmoro Minasiani 11, September, 2025 Arab Saudi yang dahulu hanya lekat di benak banyak orang sebagai destinasi ibadah...
Menemukan Kemewahan yang Sesungguhnya di Spanyol by Yudasmoro Minasiani 11, September, 2025 Bayangkan sebuah negara di mana laut biru Mediterania berpadu dengan kebun anggur tua,...
Aman Ungkap Sanctuary Terbarunya di Meksiko: Amanvari by Yudasmoro Minasiani 7, September, 2025 Berbekal warisan lebih dari tiga dekade dalam menciptakan hunian arsitektur yang berpadu dengan...